Berbusana Muslimah, Remaja China Makin Cantik, Islam Jadi Tren Agama Anak Muda

Berbusana Muslimah, Remaja China Makin Cantik, Islam Jadi Tren Agama Anak Muda Remaja muslimah China saat salat id di Masjid Niujie bulan Juli lalu seperti yang dilansir Shanghaiist. Foto: net

BEIJING, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Tiongkok menindas Muslim Uighur. Namun penindasan itu justru menimbulkan simpati anak muda China terhadap Islam. Kini berbagai survey menunjukkan agama Islam memiliki pengikut terbesar dari kelompok anak muda di negara tersebut.

Menurut survei yang dilakukan Sekolah Tinggi Filsafat di Renmin University of China, Islam memiliki jumlah pengikut terbesar dari kalangan warga Tiongkok di bawah usia 30 tahun, melebihi agama Buddha dan Katolik di negara Asia tersebut.

Baca Juga: Prabowo ke China Bawa Tommy Winata dan Prayogo Pangestu, Siapa Dua Taipan Itu

"Islam cenderung memiliki demografis yang lebih muda," kata Wei Dedong, profesor studi Buddhis di Sekolah Tinggi Filsafat di Renmin University of China, yang berpartisipasi dalam pengamatan itu, kepada Global Times, dikutip Dream dari laman OnIslam.net, Sabtu 11 Juli 2015.

Di daerah Daerah Otonomi Xinjiang Uighur saja, Cina memiliki lebih dari 20.000 masjid. Jumlah ini dianggap meningkat 10 kali lipat daripada tiga dekade lalu.

“Peningkatan jumlah Masjid di Xinjiang membuktikan komitmen Cina untuk menghormati kebebasan beragama umat Muslim,” ujar juru bicara pada sidang tahunan Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Cina Lyu Xinhua dikutip laman .org, Selasa (3/3).

Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad

Ia juga menyebutkan, jumlah umat Islam di Xinjiang meningkat menjadi 28.000. orang sebelumnya hanya sekitar 3.000 lebih dari tiga dekade lalu.

Sejak 2001, pemerintah daerah Xinjiang telah mengirimkan sekitar 4.000 orang ke Mesir dan Pakistan untuk melanjutkan studi mereka di lembaga-lembaga Islam. Walhasil, Cina mengklaim lebih dari 1 juta salinan buku klasik agama, buku dan majalah di Uighur dan bahasa lain telah diterbitkan di Xinjiang.

Jelang 60 tahun pembentukan Daerah Otonomi Xinjiang Uighur ke-60, Cina mengklaim bahwa masyarakat dunia dapat melihat lompatan pembangunan ekonomi dan sosial yang luar biasa di dekade terakhir.

Baca Juga: Sarat Nilai Keimanan, Khofifah Ajak Teladani Sifat Zuhud Abu Wahb Bahlul bin An as Shairofi Al Kufi

Islam tampaknya punya prospek tinggi di Tiongkok. Berdasarkan Survei Agama Tiongkok tahun 2015, Islam memiliki jumlah pengikut tertinggi dari kalangan anak muda. Sekira 22,4 persen dari mereka berusia di bawah 30 tahun.

Setelah Islam, Katolik mengikuti dengan 22 persen. Sementara itu, lebih dari setengah penduduk Tiongkok berusia di atas 60 tahun memeluk agama Buddha dan Taoisme.

Survei yang dirilis oleh National Survei Research Center (NSRC) di Renmin University of China itu dilakukan terhadap 4.382 orang di lokasi keagamaan di 31 wilayah yang dikumpulkan pada 2013 hingga 2015.

Baca Juga: Tragedi Sosial, Tak Bisa Belikan iPhone, Seorang Ayah Berlutut Minta Maaf pada Putrinya

Beberapa bulan yang lalu, sebuah studi baru menemukan bahwa jumlah umat Islam diperkirakan akan melampaui orang Kristen sebanyak 1 persen setelah 2070.

Menurut penelitian tersebut, jumlah umat Islam akan hampir sama dengan umat Kristen pada pertengahan abad ini, dengan peningkatan 30 persen pemeluk Islam.

Di China jumlah umat Islam sebesar 26 juta jiwa. Ini berarti sama dengan jumlah warga Malaysia atau jumlah warga Jawa Timur. Hanya saja jumlah penduduk China sangat besar yaitu 1.498.547.350 jiwa sehingga jumlah umat Islama di Negara tersebut sangat minoritas yaitu cuma 2%. Jumlah penduduk China memang terbesar dari jumlah penduduk negara di seluruh dunia. India menempati nomor 2 dalam jumlah penduduk, yaitu 1.251.695.584 jiwa. Setelah Indonesia Negara berpenduduk terbesar adalah Amerika Serikat, yaitu 321.368.864 jiwa. Sementara Indonesia menempati posisi nomor 4 dalam jumlah penduduk terbanyak, yaitu, 255.993.674 jiwa dengan jumlah umat Islam mencapai 88,1 % dari total penduduk.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Nama Bayi Laki-Laki Islami 3 Kata Keren, Punya Arti Mendalam, dan Penuh Doa

Di China ada masjid tertua, yaitu masjid Niujie. Seperti ditulis Wikipedia, masjid ini adalah masjid paling bersejarah di Beijing, ibukota negara Republik Rakyat Cina (RRC). Usia masjid ini diperkirakan lebih dari seribu tahun. Masjid terbesar di antara 68 buah masjid di Beijing ini juga menjadi titik awal masuknya Islam di daratan Cina. Arsitekturnya memperlihatkan campuran desain khas Cina dan Islam.

Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Tonghe dari Dinasti Liao, tahun 996 Masehi, oleh dua orang berkebangsaan Arab. Menilik dari sejarah berdirinya, masjid ini sudah melintasi enam zaman, dari masa kekuasaan Dinasti Liao, Dinasti Song, Dinasti Yuan, Dinasti Ming, Dinasti Qing hingga era Cina modern saat ini.

Masjid Niujie adalah sebuah masjid bersejarah yang terletak di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok. Masjid yang telah mengalami renovasi dan perluasan beberapa kali ini merupakan pusat komunitas Muslim Beijing yang jumlahnya mencapai 200 ribu jiwa. Arsitekturnya memperlihatkan campuran desain khas Tiongkok-Islam. Masjid terbesar di Beijing ini juga menjadi titik awal masuknya Islam di daratan Tiongkok.

Baca Juga: WNA asal China Tewas, Usai Terpeleset ke Jurang Kawah Ijen Banyuwangi

Masjid Niujie dibangun pada 996 pada masa Dinasti Liao (916-1125), terletak di Niujie (Jalan Sapi), Distrik Xuanwu, Beijing, adalah masjid tertua dan terbesar di Beijing.

Pada tahun 1215 dihancurkan oleh tentara Mongol, kemudian dibangun kembali pada 1443 periode Dinasti Ming dan secara signifikan diperluas pada 1696 pada zaman Dinasti Qing. Sejak zaman Dinasti Qing, pasar di sekitarnya terkenal untuk perdagangan daging sapi dan daging kambing hingga saat ini. Nama masjid sebenarnya adalah Lǐbàisì, yang diberikan oleh Kaisar Chenghua pada tahun 1474, karena terletak di Jalan Sapi (Niu berarti sapi dan Jie berarti jalan), masjid ini disebut Masjid Niujie sampai sekarang.

Masjid telah mengalami tiga renovasi sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949, masing-masing pada tahun 1955, 1979 dan 1996.

Baca Juga: Mbah Benu Minta Maaf, Bukan Telepon Allah, Netizen: Ngawur Mbah

Niujie adalah wilayah padat berpopulasi 13.000 warga Muslim yang membentang dari utara ke selatan, sekitar satu mil di sebelah barat Kuil Surga. Kawasan ini dipenuhi oleh toko-toko yang menjual masakan Muslim oleh penjualnya yang mengenakan peci putih. Dinamakan Niujie karena warga di wilayah ini menjual masakan halal, terutama daging sapi maka dinamakan Niujie atau "Jalan Sapi".

Yang menarik, wanita di China tampak semakin cantik ketika memakai busana muslimah. Maklum, kulit mereka yang putih menambah pesona mereka. Lihat saja wanita muslimah China saat menjalankan ibadah salat di mesjid Niunie, masjid paling tua di negeri tirai bamboo itu. Masjid itu berdiri sejak Islam belum tersebar luas di Indonesia.

Seperti dilansir sripo.com, akun halaman Chinese & Western Muslims di Facebook pun dipenuhi komentar para netizen yang kebanyakan memuji kecantikan mereka.

Baca Juga: Bagikan Tafsir Al-Jailani, Khofifah Ajak GenZi Jadi Generasi yang Cinta dan Mengamalkan Quran

"MasyaAllah...cantik2," tulis pemilik akun Facebook Gunaryanto Cahyo.

Mereka mengakui kalau Islam masuk sudah sejak lama. "Jangan kaget ,di lihat dari sejarah islam masuk indonesia, sama islam masuk , lebih dulu islam masuk ke , yg penting agama apa pun membawa kebaikan," tulis Khouw Denny Kosasih

Perempuan-perempuan Tiongkok ini berkumpul di Mesjid Niujie saat menjalankan salat Idhul Fitri pada bulan Juli yang lalu seperti yang dilansir Shanghaiist.

Masjid Niujie di Ibukota Beijing adalah Mesjid tertua. Pertama kali dibangun pada tahun 996 selama dinasti Liao. Masjid ini kemudian diperbesar selama Dinasti Qing di bawah kaisar Kangxi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'H Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, Penulis Kaligrafi Kiswah Ka'bah Asal Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO