Rekaman Calo Freeport: Mega, Luhut dan Prabowo Disebut, Setnov Pegang Palu

Rekaman Calo Freeport: Mega, Luhut dan Prabowo Disebut, Setnov Pegang Palu Setya Novanto pegang palu. Foto: net/jmol.co

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Sejumlah tokoh disebut dalam rekaman lengkap yang diduga merupakan percakapan antara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto tampaknya benar-benar menjadi kunci, bos PT Indonesia Maroef Sjamsoeddin, dan pengusaha minyak Riza Chalid. Mega skandal yang populer dengan plesetan "Papa minta Saham" tampaknya bakal menyeret para tokoh nasional. Ini berarti Setya Novanto kini pegang palu atau kunci untuk membongkar kasus super besar ini.

Mereka diduga tak hanya mencatut nama Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan. Nama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto juga disebut-sebut. 

Koran Tempo edisi hari ini menulis bahwa nama Megawati, misalnya, muncul ketika Setya Novanto dalam rekaman itu menyinggung pemilihan Kepala Polri. Politikus Partai Golkar itu menyebutkan soal hasil dari kerja samanya dengan Riza Chalid dan Luhut dalam meredam ketegangan politik dalam pemilihan awal Januari lalu. Mega dan Fraksi PDI Perjuangan di DPR ketika itu ingin Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi Kapolri. Namun, Jokowi menolak. 

“Kuncinya kan ada di Pak Luhut, ada saya. Nanti lempar-lemparan. Ada dia (Riza Chalid) strateginya,” kata Novanto dalam rekaman yang diperdengarkan kepada Tempo.

Adapun Prabowo disebut-sebut bersama petinggi Koalisi Merah Putih. Dalam rekaman, Riza disebut meredam ketegangan antara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat. Luhut, yang sudah berada di pemerintahan, diminta mempertemukan mereka dengan Jokowi. 

“Coba Pak Luhut sampaikan ke Jokowi. Kalau mau sepakat begitu, kita dukung Jokowi-JK supaya sukses. Nanti 2019, ceritanya lain,” kata Novanto dalam rekaman itu. “Makanya Pak, DPR gak pernah ganggu Jokowi. Malah yang enggak mendukung Jokowi itu PDIP.”

Sumber: Tempo.co

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO