MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Terbatasnya stok material akibat tutupnya usaha pertambangan karena belum mengantongi ijin usaha, tak pengaruhi kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Kabupaten Magetan, dengan tetap melaksanakan program pemeliharaan bahu jalan dan saluran di seluruh wilayah Kabupaten Magetan, hingga akhir tahun 2015.
Pemeliharaan bahu jalan dan saluran jalan diawali di jalur utama kelurahan Mangkujayan-Desa Tambakmas, pada pertengahan Desember 2015.
Baca Juga: Operasi Kembali Digelar, Satpol PP Magetan Temukan 101 Bungkus Rokok Ilegal
“Suka membangun belum tentu suka memelihara. Karena kondisi jalan baru saja diperbaiki, DPU Kabupaten Magetan mengutamakan pemeliharaan jalan agar jalan bisa awet. Karena rusaknya jalan di Kabupaten Magetan penyebab pertama adalah air, kedua air, ketiga air, keempat beban Lalu Lintas dan selanjutnya adalah kualitas pekerjaan,” cetus Kabid Jalan dan Jembatan DPU BMCK Magetan, Mukhtar Wahid.
Pemeliharaan itu, dengan mengepras bahu jalan yang tinggi, agar air bisa masuk ke saluran air. Selain itu, membangun saluran air pada jalan kabupaten yang belum memiliki saluran air. Sedangkan saluran air yang ada di ruas jalan, dikeruk agar rata dengan jalan. Sementara tanah hasil galian bahu jalan, dimanfaatkan untuk mengurug bahu jalan lain yang sempit dan renggang, misalnya di Desa Desa Karangmojo, Desa Taman Arum dan Desa Mojopurno yang bahu jalanya masih rendah. Sehingga ada proses “Cut and Fill”, bahkan bisa menghemat biaya sampai 50 persen.
Sampai akhir Desember 2015, DPU BMCK Magetan sudah hampir menyelesaikan target PAK di 86 titik dalam pembangunan talud dan jalan. Bukan hanya itu, sampai akhir tahun ini DPU Magetan sudah melampaui target SPM sampai 15 %.
Baca Juga: Antisipasi Peredaran Rokok Ilegal, Satpol PP Magetan Gelar Operasi
“Dari target SPM 80%, sampai akhir tahun ini DPU Kabupaten Magetan sudah melampaui target sampai 95%. Jadi dalam hal ini sudah 95% kondisi jalan di Kabupaten Magetan sudah dalam kondisi baik, dan hanya 5% kondisi jalan masih rusak,” pungkas Mukhtar Wahid. (nng/ndik/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News