LAMONGAN, BANGSAONLINE - Harga ikan di Pasar Ikan Lamongan mengalami kenaikan sangat tajam. Ini dipicu minimnya hasil tangkapan nelayan akibat cuaca buruk “Pasokan ikan berkurang, karena tangkapan nelayan juga berkurang,” ungkap Kustini salah satu pedagang, Jumat (4/12)
Pantauan wartawan, lapak yang ada di Pasar ikan Lamongan yang umumnya penuh kan, kini melompong.
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
“Terlalu panjang kemaraunya. Pengaruhnya tidak ada ikan yang dibawa masuk ke pasar,” ungkap Kepala UPT Pasar Ikan, Sutamaji, seraya mengatakan pasokan lebih banyak dari Gresik daripada Lamongan sendiri.
Di masa-masa berakhirnya musim kemarau, pasokan ikan dari petani tambak menurun drastis. “Sebelumnya hingga 23 ton, kini hanya 15 ton/hari,” kata Sutamadji.
Padahal, saat pasokan normal, pasar ikan Lamongan biasanya menampung hingga 360 ton per-hari. “Kalau sudah ada ikan per-harinya biasanya 360 ton,” lanjut dia.
Baca Juga: Polres Lamongan Amankan 11 Tersangka Pengedar Narkoba, 2 di antaranya Pasutri asal Surabaya
Kurangnya pasokan ini membuat harga ikan berlipat ganda.
Ikan bader, misalnya, yang biasanya hanya Rp 10.000 ribu per kilogramnya, kini sudah berlipat ganda menjadi Rp 35 ribu per-kilogram. “Bader banyak dicari tapi kehadirannya tidak sampai 2 kwintal sehari,” jelasnya.
Sutamadji menjelaskan, harga ikan tawar lainnya, juga mengalami lonjakan. “Bandeng Rp 25.000 per-kilogramnya, mujair Rp 23.000. Mujair tak pernah turun harganya, tapi barangnya gak ada,” sebut dia.
Baca Juga: Resmikan YES Corner Perpusda Lamongan, Bupati Yuhronur Sumbang Ratusan Buku Pribadinya
Begitu pula dengan harga udang dan vaname juga berasa di kisaran Rp. 50.000 per kilogram, dari harga sebelumnya di kisaran Rp 25.000 per-kilogram. “Vaname juga mahal, ya mahal dua kali lipatnya dari kemarin-kemarin, sekarang kisaran Rp 50 ribu. Mahal tapi barangnya tidak ada,” pungkasnya.
Sementara itu, dampak kenaikan harga ikan, banyak warga mengeluh. Yaroh, pengunjung pasar ini mengatakan, dirinya harus mengurangi daftar belanjanya saat harga-harga mengalami lonjakan. “Karena kebutuhan, mau tidak mau, murah atau mahal, tetap dibeli. Tapi mudah-mudahan harganya cepat turun kembali,” ungkap Yaroh,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News