TUBAN, BANGSAONLINE.com - Baru dibangun pada November lalu, tanggul penahan aliran sungai di wilayah pertanian Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Tuban sudah jebol, Selasa (8/12). Akibatnya, sekitar 5 hektar lebih tanaman jagung terendam air.
Informasi dari warga sekitar, tanggul yang berada di kawasan pertanian itu selesai dibangun pada musim kemarau kemarin. Diperkirakan bangunannya sudah rapuh, sehingga membuat tanggul kuwalahan menahan air dan mudah jebol. Ditambah lagi curah hujan yang tinggi sejak tiga hari terakhir.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
“Sepertinya tanggul itu tidak kuat menampung debet dan arus air, sehingga gampang jebol,” kata warga setempat, Sofa saat ditemui bangsaonline.com yang tidak jauh dari lokasi.
Ia menduga, tanggul itu dibuat asal-asalan, pasalnya tidak memikirkan derasnya aliran sungai. Meskipun sungainya tidak lebar, tetapi ketika hujan deras tanggul tersebut penuh air dan arusnya sangat deras. Bahkan, jebolnya tanggul saat ini lebih parah dibanding sebelumnya. Karena terdapat dua titik yang jebol dan 3 titik lainnya bocor.
“Kemarin sudah jebol tapi sudah ditambal, justru yang tambalan itu menjadi pemicu jebolnya saat ini,” bebernya.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tuban, Choliq Qunaisih ketika dikonfirmasi terkait jebolnya tersebut menyampaikan bakal meninjau lokasi dan selanjutnya segera memanggil rekanan pelaksana proyek. Sebab, proyek perbaikan tanggul tersebut saat ini masih masa perawatan. Tetapi, bila di lapangan ditemukan akibat kerusakan karena becana alam, ia mengatakan bahwa hal tersebut masuk daftar penanganan bencana.
“Sedangkan, untuk memperjelas penyebab kerusakannya, bila perlu nanti kita libatkan tim penilai proyek,” ujar Choliq sapaan akrabnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News