SITUBONDO (BangsaOnline) - Tim Resmob Polres Jember Situbondo menangkap AH (17) warga Kecamatan Kabat, Banyuwangi, kemarin (25/4). AH yang tercatat masih pelajar SMA diamankan lantaran membobol ATM Bank Muamalat hingga Rp 379 Juta. Sebelumnya, AH sempat menghilang selama dua minggu sebelum akhirnya ditangkap.
Diperoleh keterangan, beberapa waktu sebelumnya, polisi sudah mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan keberadaaya kepada pihak keluarga. Namun keluarga saat itu mengaku tidak mengetahui keberadaan putranya.
“Waktu didatangi pertama oleh seseorang dan tanya, saya jawab tidak tahu. Saya bilang kalau anak saya sedang sekolah di Situbondo,” aku Asni (59 tahun) orang tua pelaku.
Beberapa hari kemudian polisi kembali ke rumahnya dan menceritakan kasus pembobolan mesin ATM yang dilakukan kepada orang tuanya.
“Saya terkejut, tidak menduga kalau anak saya sampai seperti itu. Dengar cerita itu saya langsung menangis,” kata Asni dengan logat using yang kental, saat mendampingi proses pemeriksaan putarnya di Mapolres Situbondo.
Setelah mendapat informasi bahwa pelaku sedang berada di rumahnya, pada saat bersamaan petugas yang sudah standby dengan cepat melakukan penangkapan. “Penangkapannya pada malam hari (24/4) dan baru hari ini dibawa ke Polres (Situbondo) untuk diperiksa lebih lanjut,” kata AKP Sunarto, Kasat Reskrim Polres Situbondo.
Terungkapnya kasus pembobolan mesin ATM Bank Muamalat di Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih tersebut, berawal Saat pihak Bank melakukan pengecekan dan ditemukan selisih dalam pembukuan sebesar Rp 379 juta.
Pihak bang kemudian memeriksa CCTV yang berada di dalam mesin ATM. Dari CCTV itulah AH terekam saat melancarkan aksinya dengan cara mematikan sekring listrik pada saat transaksi berlangsung, setelah uang keluar dan diambil aliran lsitrik dinyalakan kembali. Akibatnya mesin ATM membaca transaksi tersebut sebagai transaksi gagal. Hal tersebut dilakukan AH berulang kali.
Menurut AH, dirinya mempelajari cara membobol mesin ATM tersebut dari browsing di internet. “Saya belajar dari internet. Setelah saya coba pertama langsung bisa, jadi terus. Saya lupa berapa kali saya mengambil uang,” kata AH mengaku menyesali perbuatannya.
Pelaku mengaku membobol mesin ATM hanya sebesar Rp. 200-an juta. “379 juta rupiah itu salah, saya cuma ngambil 200-an juta. Ada juga orang lain yang ngambil, tapi tidak pakai ATM bank Muamalat, sejenis ATM bersama,” terangnya.
Atas pengakuan pelaku tersebut, pihak kepolisian Situbondo terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran adanya pelaku lain.
“Makanya masih diselidiki. Tetapi sampai saat ini dia tidak menyebut siapa orang lain itu. Jadi kasus masih diproses dan di dalami oleh petugas. Bukti-bukti termasuk ATM yang digunakan sudah diamankan,” terang AKP. Sunarto
Sunarto menegaskan, berdasarkan laporan dari pihak bank kerugian ditaksi mencapai hingga ratusan juta. Namun pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.
“379 juta, tetapi ini masih terus diselidiki, saat ini pelakunya masih diperiksa,” katanya











