PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Pembentukan tim terpadu penanganan konflik isu santet mendapat respon positif dari Bupati Hj. Tantriana Sari. Namun, tidak akan ada anggaran khusus yang dialokasikan untuk tim terpadu itu. Sebab, anggota tim terpadu merupakan ASN (aparatur sipil negara) dan anggota Polri.
Tantri mengaku sudah menerima surat pengajuan pembentukan tim terpadu penanganan konflik isu santet itu. Pihaknya pun menyetujui upaya dari Polres Probolinggo tersebut.
Baca Juga: Diperpanjang, Ugas Irwanto Tetap Jadi Pj Bupati Probolinggo
”Saya mendukung, upaya pencegahan konflik isu santet. Karena, sering masalah isu santet yang menimbulkan tindak kriminal,” katanya kepada wartawan, Jum'at (25/12).
Dijelaskan, pembentukan tim terpadu itu diharapkan dapat meminimalisir dan mengurangi kejadian-kejadian yang dilatarbelakangi masalah isu santet.
“Kalau soal anggaran, saya baru saja mengumpulkan semua satker penerimaan DPA. Salah satu point yang kami disampaikan, ada pembentukan tim yang mohon maaf, ada honor dan sebagainya, kami minta dikurangi,” katanya.
Baca Juga: Pj Bupati Probolinggo Apresiasi Program TMMD
Pemkab, lanjut Tantri, sudah memiliki TPP atau tunjangan jabatan. Itulah seharusnya yang digunakan maksimal. Tidak, membuat kegiatan tim, ada anggaran khusus.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probplinggo menyikapi serius polemik isu santet berujung pada tindak kriminal. Bahkan, MUI akan segera membentuk tim kecil khusus tangani isu santet, disaat pengajuan pembentukan tim terpadu sudah disetujui oleh Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari.
Hal itu disampaikan Sekretaris Umum (Sekum) MUI Kabupaten Prpbolinggo KH. Syihabuddin, saat ditemui di ruang kerjanya. Dia menegaskan, harus segara ada penanganan lebih serius dan khusus terhadap masalah isu santet.
Baca Juga: Pj Bupati Probolinggo Sidak 4 Titik Gedung Serba Guna dan Pusat Oleh-Oleh
”Masalah konflk isu santet di Kabupaten Probolinggo ini sudah sangat serius. Supaya tidak berkelanjutan, harus segera ditangani dengan serius dan khusus,” ungkapnya. (ndi/rev).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News