BIMA, BANGSAONLINE.com - Salah satu mahasiswa STKIP Bima, Rhoma Irama (22) alias Oma jurusan Bimbingan Konseling (BK) ditemukan tewas mengenaskan di area kampusnya setelah dibacok di bagian leher.
Kapolres Bima Kota AKBP Nurman Ismail membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan korban tewas sekitar pukul 17.00 WIB. Korban sudah diserahkan kepada keluarga korban untuk dikebumikan.
Baca Juga: Tolak Hubungan Badan, Istri di Sumenep Dicekik Suami Hingga Tewas
"Iya betul terjadi pembacokan di area kampus STKIP Bima. Tapi gimana kejadian awalnya masih kita dalami," kata Nurman dilansir merdeka.com, Rabu (6/1).
Nurman menuturkan, informasi insiden berdarah itu diketahui setalah pihak kampus STKIP Bima menghubungi pihak kepolisian. Namun, persoalan kejadian awalnya belum bisa dibeberkannya dengan alasan masih dalam tahap olah tempat kejadian perkara (TKP).
"kita masih dalami motifnya apa. Masih didalami juga berapa orang yang bacok," tegas Nurman.
Baca Juga: Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Siswi SMP di Palembang Ditemukan Tewas: Jangan Seperti Vina Cirebon
Sementara dari informasi yang dihimpun merdeka.com dari rekan mahasiswa korban, Oma dikenal sebagai mahasiswa yang kerap terlibat perkelahian.
"Dia sering terlibat perkelahian selama ini," ujar narsum yang tidak disebutkan namanya langsung dari Bima.
Sementara keluarga korban kabarnya akan melakukan penyisiran untuk mencari pelaku pembacokan terhadap Oma.
Baca Juga: Kedua Orang Tua Balita yang Tewas Terkubur di Kediri Akhirnya Ditetapkan Sebagai Tersangka
"Ada kabar yang masuk ke saya 5 menit sebelum ini, pihak dari keluarga yang meninggal akan melakukan penyisiran malam Ini. Pihak kepolisian harus melakukan penjagaan ketat di lingkungan kampus dan kos-kosan mahasiswa yang berasal dari Sape."
Menurut informasi yang dihimpun Merdeka.com, Rhoma meninggal akibat pertikaian antarmahasiswa di kampus STKIP Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) . Pertikian antarmahasiswa ini sudah kesekian kali.
Rhoma Irama alias Oma merupakan mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling (BK) STKIP Bima. Dia tewas dibacok 2 pelaku yang masing-masing membawa dua bilah parang pada Rabu (6/1) siang. Berdasarkan keterangan saksi mata, satu pelaku berinisial A asal Sape, NTB dan satunya tidak diketahui.
Baca Juga: Tak Terima Dituduh Curi Pisang, Pria di Probolinggo Nekat Bacok Tetangganya
Pada saat kejadian, mahasiswa STKIP Bima tengah melaksanakan ujian akhir semester (UAS). Namun, korban dan pelaku saat itu disebut telah selesai mengikuti UAS. Korban yang diketahui berusia 22 tahun itu keluar dari ruangan.
Di depan ruangan, korban melihat rekannya beradu mulut hingga adu fisik dengan pelaku. Hal itu membuat korban terpanggil untuk melerai. "Korban tidak berkelahi dengan pelaku, dia hanya bantu teman yang sedang berkelahi. Tapi pelaku menuding Oma (korban) adalah bagian kelompok lawan," jelas salah satu saksi, Ahmad (22) saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (7/1).
Kesal terhadap sikap korban yang melerai perkelahian itu, lanjut Ahmad, pelaku dan rekannya bergegas ke indekos untuk mengambil 4 bilah parang. Pelaku kemudian kembali ke kampus untuk mencari korban. Tepatnya depan ruangan jurusan STKIP Bima, korban ditebas.
Baca Juga: Diduga Depresi, Seorang Ayah di Tulungagung Tega Bunuh Anak Kandungnya
"Saat itu tidak ada yang berani bantu, teman-teman lari karena takut. Dosen juga kemungkinan takut. Kalau tidak takut kenapa mereka tidak bantu saat pertikaian terjadi," beber Ahmad.
Setelah korban dipastikan tak berdaya, pelaku langsung melarikan diri bersama rekannya. Sementara korban yang jatuh bersimbah darah mengalami luka parah di bagian kepala, urat leher terputus dan luka sabetan pada bagian perut.
Melihat pelaku meninggalkan lokasi kejadian, mahasiswa yang sebelumnya menghindar bergegas menggotong tubuh korban yang bersimbah darah untuk dibawa ke RSUD Bima. Beberapa jam setelah ditangani pihak medis, korban menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 18.45 WIB.
Baca Juga: Lansia di Malang Meninggal Usai Dianiaya Tetangganya di Dekat Makam Leluhur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News