JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Dunia artis – terutama komedian – berduka. Budi Anduk – komedian popular - menghembuskan napas terakhir di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat. Dia meninggal setelah berjuang melawan kanker paru-paru stadium 4.
Budi yang lahir di Jakarta, 8 Februari 1968 ini mengawali karir di bidang hiburan pada 1996. Awalnya, dia ingin terjun sebagai pencipta lagu lantaran pandai bermain gitar.
Baca Juga: Inul Daratista Rayakan Ultah Anak Selama 3 Hari Berturut-turut, Undang Adella hingga New Monata
Mimpi untuk terkenal sebagai pencipta lagu ternyata tidak terwujud. Budi ternyata merasa lebih nyaman berkarir sebagai komedian.
Budi Anduk mengenal dunia hiburan melalui Patrio. Kebetulan Budi tinggal satu wilayah dengan Parto. "Saya bertetangga dengan Mas Parto," ujar Budi Anduk.
Karena sering bertandang ke rumah Parto, Budi Anduk diajak membantu Patrio. "Tahun 1996 saya jadi krunya Patrio. Tugas saya mengumpulkan penonton, kasih makan penonton, pokoknya jadi tim belakangan layarnya Patrio," cerita pria kelahiran Bekasi, 8 Februari 1968 ini.
Baca Juga: Mahalini Tepis Rumor Rizky Febian Pernah Lakukan Kekerasan
Setelah beberapa lama mendukung Patrio, Budi sesekali diajak main menjadi figuran. "Ya meski hanya cameo atau figuran, saya belajar banyak tentang lawakan. Proses saya belajar melawak dimulai dari sana. Saya jadi tahu apa itu pengumpan dan bagaimana harus mengembangkan lawakan yang diumpan," kata Budi Anduk, yang juga bermain layar lebar Tiren ini.
Kontrak di Ngelaba usai, Budi ternyata merasa telah menemukan dunia yang cocok sebagai komedian. Dia kemudian sempat terlibat di sejumlah drama komedi situasi.
Seiring berjalan waktu, Budi menemukan ciri khas yang membedakan dia dengan pelawak lain. Setiap kali melawak, Budi selalu menggunakan gaya celaan pada diri sendiri, yang dia sebut dengan gaya 'mengebom diri sendiri'.
Baca Juga: Pemicu KDRT: Ferry Irawan Tak Berikan Nafkah Materi, Venna Melinda Tak Berikan Kebutuhan Biologis
Nama Budi semakin berkibar lewat tayangan komedi Tawa Sutra. Dia beradu akting dengan Aldy Taher, Ari Untung, dan almarhum Ade Namnung mengocok perut para penonton televisi.
Budi Anduk ternyata bukan nama aslinya, melainkan nama panggung. Namun nama inilah yang dikenal publik setelah kariernya mulai menanjak saat tampil dalam Sitkom 'Tawa Sutra'. Aslinya dia bernama Budi Prihatin.
Lantas, darimana nama Anduk itu muncul? Budi mengaku julukan itu muncul dengan sendirinya. Nama itu diberikan rekan-rekannya lantaran doyan mengalungkan handuk di lehernya, handuk ini selalu menemani kemana pun dia pergi. "Habis saya gampang keringatan," ucapnya kala itu.
Baca Juga: Siska Valentina, Biduan Dangdut dari Sidoarjo yang Rela Jual Kopi
Budi dikenal sebagai komedian dengan gaya tawa yang khas dan memanggil orang dengan sebutan "coy".
Kesuksesan Budi Anduk tidak diraih dalam sekejap. Dia benar-benar merintis karier dari bawah. Di puncak ketenarannya, Budi memiliki banyak penggemar. Wanita-wanita cantik juga mendekati dan menggodanya. "Buta kali ya mata mereka," kata Budi Anduk dalam sebuah wawancara dengan Tabloid Bintang Indonesia pada Maret 2009.
“Ya sekali-dua kali sering juga ada cewek SMS. Awalnya ngajak kenalan. Saya enggak tahu dapat nomor dari mana. Minta traktir, ngajak jalan. Ane becandain minta lebih, eh dia nya mau. Nah ane yang blingsatan kalau sudah kayak gitu. Badan malah jadi keringat dingin," kata pria kelahiran Bekasi, 8 Februari 1968 ini.
Baca Juga: Dua Artis Berinisial R Diramalkan Tersandung Kasus Asusila dan Videonya Tersebar, Siapakah Mereka?
Budi Anduk tidak menampik mengagumi wanita cantik. Pikiran nakal pun kerap mampir. "Namanya laki-laki. Ane enggak mau dibilang munafik. Ane juga sering nglirik kalau ada wanita cantik. Tapi, sumpah kalau untuk poligami ane enggak kepikiran. Ane takut sama istri. Sementara ini sih begitu, enggak tahu dah besok, mudah-mudahan sih masih sama," ujar Budi dengan nada berkelakar.
Buat Budi Anduk, Neneng Nurhayati, wanita yang dinikahi Mei 2007, tetap yang terbaik. "Istri mau sama ane sejak zaman susah. Masak sekarang ane senang, lupa sama dia," kata Budi. Sayang pasangan ini belum beruntung. Hingga akhir hayatnya Budi belum juga dikaruniai anak.
Meski begitu, Budi tidak pernah berpikir untuk mendapat anak dari perempuan lain. "Dulu dia ane jajanin gorengan saja sudah senangnya minta ampun. Jelas beda kadarnya sama cewek yang menggoda ane sekarang. Mereka kan tahunya ane sudah senang. Ane beliin tempe goreng, mana mau?" katanya.
Baca Juga: Ini Alasan Lesti Kejora Cabut Laporan KDRT yang dilakukan Rizky Billar
Sepintas, Budi seperti berasal dari Indonesia Timur. Ternyata Budi orang Jawa asli. Ayahnya asal Purbalingga, ibunya asli Malang. "Katanya (ibunya-red) bapaknya orang Ambon. Tapi nggak tahu juga, Emak sudah pikun sih, ya. Namanya dulu zaman perang, (orang) hilang begitu saja. Tahu-tahu nggak ada kabarnya," kata Budi Anduk.
Berbeda dengan wajah, jika berbicara, logat dan bahasa Budi kental Betawinya. "Karena terbawa lingkungan. Di daerah ane banyak orang Betawinya. Waktu tinggal di Mampang, berbaur dengan orang Betawi, pindah ke Pondok Gede juga banyak orang Betawinya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News