SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Biduan dangdut dari Sidoarjo, Siska Valentina, sempat beralih profesi berjualan bubuk kopi selama vakum bernyanyi di atas panggung akibat pandemi Covid-19 sejak awal 2020 lalu.
Siska mengungkapkan, 2020-2021 merupakan tahun yang sulit. Bagaimana tidak, ibu satu anak ini menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggal dan berceraian dengan sang suami beberapa tahun lalu.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
"Awal pandemi Covid-19 langsung ada larangan pemerintah, tidak boleh ada kegiatan yang menimbulkan keramaian seperti hajatan, panggung hiburan musik dan lainnya dilarang. Otomatis saya libur manggung atau libur bernyanyi," ujarnya saat ditemui di rumahnya, kawasan Candi, Sidoarjo, Rabu (26/10/2022).
Saat itu, ia mengaku harus berpikir keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari sang anak perempuanya dan membantu sang Ibu. Berawal dari kesukaanya nongkrong dan minum kopi, Siska pun memberanikan diri untuk berjualan bubuk kopi.
"Siska suka nongkrong dan ngopi, lantas saya berpikir bagaimana jika usaha berjualan bubuk kopi, karena keluarga Siska di Mojokerto kebetulan juga punya usaha tradisional bubuk kopi hasil perkebunan kopi warga sekitar," tuturnya.
Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo
"Akhirnya siska berjualan kopi bubuk dibantu adik dengan nama 'Kopi Ndangak' yang dipasarkan di kafe-kafe dan warung kopi di Sidoarjo, serta juga dipasarkan melalui media sosial dan juga online," imbuhnya.
Biduan dangdut dari Sidoarjo itu sengaja menamai kopi bubuk yang dijual sesuai julukan saat bernyanyi. yakni Ratu Ndangak.
"Siska saat bernyanyi dangdut selalu mengambil lagu dengan nada yang tinggi dan cenderung siska selalu mengambil nada tinggi dengan kepala ke atas, atau bahasa jawanya Ndangak, oleh karena itu sebutan Siska saat manggung yaitu Ratu Ndangak. Kopi bubuk Siska akhirnya siska beri nama 'Kopi Ndangak'," paparnya.
Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta APH Proses Pihak Terkait
Wanita yang lahir di Mojokerto pada 7 Februari 1993 ini menambahkan, bisnis bubuk kopi ternyata menjanjikan dan membuatnya bertahan saat sepi job bernyanyi, selain itu dirinya juga mengikuti perkembangan di dunia media sosial dengan membuat konten-konten musik untuk diunggah di Chanel Youtube.
“Sambil jualan bubuk kopi, Siska dan temen-temen musisi membuat konten cover lagu dandut yang kita upload di medsos pribadi Siska, seperti YouTube @siskavalentina, Tiktok, Instagram @siskavalentina7 dan lainnya. Intinya saat itu Siska tetap ingin berkarya di dunia musik dangdut," jelasnya.
Berjalannya waktu dan pandemi Covid-19 mereda, pemerintah akhirnya membolehkan gelaran acara dengan melibatkan banyak orang. Siska Valentina pun mulai kebanjiran undangan untuk bernyanyi di hajatan ataupun gelaran panggung musik disejumlah daerah.
Baca Juga: Begini Pembelaan Gus Muhdlor dalam Sidang Korupsi Insentif ASN BPPD Sidoarjo
"Alhamdulilah awal tahun 2022 pandemi Covid-19 mereda, kegiatan masyarakat pun diperbolehkan Siska pun mulai banyak pangilan undangan bernyanyi di hajatan maupun di panggung konser musik dangdut," paparnya.
"Saat ini Siska bisa 3 sampai 4 lokasi acara hajatan masyarakat maupun konser musik dangdut di Sidoarjo dan Kota Tetangga. Untuk job luar kota atau kabupaten di Jawa Timur, seperti job bernyanyi di Jogja dan Jawa Tengah Siska ambil untuk weekend saja, karena perjalan jauh," sambungnya.
Siska Valentina memang dikenal pecinta musik dangdut di Jawa Timur sebagai penyanyi dangdut yang memiliki cengkok melayu dan bernada tinggi. Ternyata bakat Siska di musik dangdut sudah terlihat saat usianya masih berumur 7 tahun.
Baca Juga: Konvoi Diduga Pesilat Resahkan Kota Delta, Seorang Pemuda Jadi Korban
"Kata keluarga, Siska sejak usia 7 tahun sudah pintar bernyanyi dangdut. Setiap hari mendengarkan musik dangdut lagu Elvi Sukaesih, Rita Sugiharto, dan penyanyi dangdut perempuan lainnya. Pokoknya lagu dangdut dengan cengkok-cengkok gitu dia pinter Siska tirukan," kata Siska.
Bakat Siska Valentina menyanyi dangdut sudah mulai tampak sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Undangan atau job menyanyi Siska sudah mulai datang.
"Saat SMP, Siska selalu diantar Almarhum Ayah saat ada job bernyanyi di ulang tahun atau hajatan warga di Mojokerto maupun di Sidoarjo," imbuhnya.
Baca Juga: JPU KPK Kabulkan Pembukaan Rekening Gus Muhdlor
Saat Ayahnya meninggal dunia, itulah puncak kesedihan Siska. Ia yang masih SMP harus menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi adik dan ibunya.
"Saat SMP itulah, Ayah Siska meninggal dunia. Karena kami dari keluarga yang biasa (miskin red) kemudian Siska mulai serius menekuni hobi bernyanyi dangdut untuk membantu ekonomi keluarga di sela-sela hari libur sekolah," cerita sedihnya.
"Dari hasil Siska panggung ke panggung untuk uang saku sekolah Siska dan adik, juga untuk membantu mama membiayai sekolah siska dan adik," sambung Siska.
Baca Juga: Delapan Tahun Alfability, Alfamart Serap 1.040 Penyandang Disabilitas Jadi Karyawan
Di bangku sekolah menegah atas (SMA), Siska semakin menekuni dan serius di musik dangdut.
"Alhamdulillah, bisa mencukupi keluarga Siska dan juga untuk menyekolahkan anak perempuan Siska yang saat ini duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) kelas empat. Ya hobi dari kecil ternyata bisa menghasilkan atau hobi yang dibayar," sambung Siska. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News