BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Salah seorang siswa sekolah dasar di Kabupaten Bondowoso, BN (13), diduga menulis surat dukungan kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Surat itu ditempel di mading sekolahnya, yakni di SD Tamansari 1. Peristiwa ini pun dilaporkan pihak sekolah ke Polsek Tenggarang.
Kapolres Bondowoso, AKBP Djadjuli saat dikonfirmasi membenarkan telah menerima laporan tersebut. Pihaknya mengatakan sudah memerintahkan anggotanya untuk mendalami laporan tersebut.
Baca Juga: Napiter WBP Lapas Surabaya Ucapkan Janji Setia kepada NKRI
“Benar ada laporan itu, saya sudah perintahkan anggota untuk datang ke rumah yang bersangkutan dan melakukan pemeriksaan secara mendalam,” ujar Djadjuli saat dihubungi wartawan, Jumat (22/1/2015).
Dalam selebaran yang ditemukan itu terdapat tulisan "semua pembunuh adalah saudara kita". Serta tulisan "ISIS dan kami tidak takut Polisi".
Dari hasil penyelidikan sementara yang dilakukan polisi, diketahui bahwa bocah kelas 6 SD tersebut mendapat doktrin dari seorang berinisial SQ warga Koncer Kidul, Kecamatan Tenggarang. Polisi sendiri saat ini sudah menyita tiga baju bertuliskan ISIS milik SQ.
Baca Juga: Komandan Al Qaida Tewas dalam Baku Tembak melawan Militer AS
Pihak sekolah hingga kini tak bersedia memberikan keterangan terkait kasus ini.
Sedangkan orang tua BN, mengatakan bahwa anaknya merupakan anak yang cerdas. Edi, ayah BN mengaku tak pernah melihat hal aneh dari putranya dalam kesehariannya.
“Selama ini dia anak yang cerdas dan memang suka menggambar, tapi tidak ada yang aneh dengan hal itu,” terang Edi saat ditemui di rumahnya oleh awak media.
Baca Juga: Iran akan Serang AS, Jenderal Iran Qassem Suleimani Dibunuh dengan Drone atas Perintah Trump
Edi juga mengaku terkejut saat rumahnya didatangi sejumlah petugas dari Kodim dan Polres Bondowoso. Dia baru mengetahui dari petugas yang datang bahwa anaknya menulis selebaran berbau radikalisme. “Jujur saya tidak tahu soal itu, tahunya saat ada petugas datang ke rumah,” ujarnya.
Begitu juga ibu BN. Ia juga mengaku terkejut saat rumahnya didatangi banyak petugas. “Ini kan anak masih kecil, dia tidak mengerti dengan apa yang dia tulis, bisa jadi karena sering mendengar dari televisi saja,” tuturnya. (gik/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News