JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Dave Laksono menilai Ketua Umum Partai Golkar mendatang berpeluang menjadi 'boneka', seiring rencana kubu Aburizal Bakrie memperkuat atau memperluas kewenangan Dewan Pertimbangan (Wantim).
"Memang ada pemikiran seperti itu (Ketua Umum Golkar hanya menjadi boneka Dewan Pertimbangan). Jadi arahnya sepertinya Ketua Umum dikendalikan Dewan Pertimbangan," kata Dave, di Jakarta, Selasa (26/1).
Dave menekankan Dewan Pertimbangan tidak boleh memiliki posisi yang dapat mengatur seorang ketua umum, sebab ketua umum adalah sosok yang akan berhadapan langsung dengan publik.
"Sekarang pemikiran kritis masyarakat kuat. Yang berhadapan dengan publik kan ketua umum, kalau ketua umum di bawah kendali dewan pertimbangan susah juga," kata Dave.
Anak kandung Ketua Umum Golkar hasil Munas Jakarta Agung Laksono itu mengatakan penguatan kewenangan Dewan Pertimbangan Golkar pernah terjadi pada era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Menurut dia, kala itu penguatan kewenangan Dewan Pertimbangan diperlukan karena secara sistem kekuasaan Golkar mengerucut kepada presiden. "Tapi sekarang Golkar sudah bertransformasi. Golkar sekarang menjadi partai yang terbuka, siapa saja bisa masuk," ujarnya.
Bagi Dave, sebaiknya penguatan dilakukan terhadap kepengurusan partai di level bawah. Penguatan kewenangan Dewan Pertimbangan, kata dia, akan menjadikan lembaga tersebut sangat kuat dan menyandera Ketua Umum. "Kita jangan terkungkung pemikiran fasis. Perpecahan Golkar itu kan karena pimpinannya selama lima tahun kurang aspiratif," kata dia.
Sebelumnya melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar 2016, kubu Aburizal mewacanakan adanya perluasan kewenangan Dewan Pertimbangan Golkar.
Belum diketahui pasti bentuk perluasan kewenangan itu seperti apa, namun wacana ini digulirkan seiring keputusan Aburizal tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai Ketua Umum pada Munas Golkar mendatang.
Di sisi lain, ketika dikabarkan akan maju menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) tampak malu-malu. Saat dikonfirmasi hal ini, Ical mengaku menyerahkan semuanya ke para fungsionaris DPP, karana pihaknya belum bisa menentukan hal itu sendirian.
"Kita serahkan ke pengurus yang baru," ujar Ical saat Rapimnas Golkar.