KEDIRI (bangsaonline) - Sekitar 300 massa dari organisasi buruh di Kota dan Kabupaten Kediri, Kamis siang menggelar aksi unjuk rasa di kantor Pemkab dan Pemkot Kediri.
Sebelum menggelar aksi unjukrasa, ratusan massa gabungan dari berbagai organisasi buruh ini, melakukanlongmarch dari Simpang Lima Gumul menuju kantor Pemkab Kediri.
Dalam orasinya, koordinator aksi Taufik meminta agar kepala daerah memperjuangkan nasib buruh, terutama meningkatkan upah minimum kota/kab (UMK).
Baca Juga: Peringati Haul ke-76 Tan Malaka di Kediri, Puluhan Pegiat dan Mahasiswa Kirim Doa di Area Makam
Jika saat ini UMK masih berada di kisaran 1 juta 100 ribuan, pihaknya meminta agar dinaikkan menjadi 1 juta 300an ribu rupiah. “Kami meminta Bupati membela kaum buruh dengan meningkatkan UMK, karena masih jauh dari kelayakan,” ujarnya.
Setelah sekitar 1 jam berorasi dijalan sukarno hatta depan kantor pemkab kediri tidak ada satupun perwakilan dari pemkab yang menemui, para demonstran tetap memaksa hingga sempat akan mendobrak rumah pribadi bupati Haryanti Sutrisno untuk melakukan sweeping.
Namun karena penjagaan ketat oleh pihak kepolisian, hal itu gagal dilakukan, dan akhirnya massa membubarkan diri.
Baca Juga: Dhito Bupati Kediri dan Pramono Gubernur DKI, Anies Baswedan: Historis, Bapak-Anak Dilantik Bareng
Sementara itu, jalannya aksi unjuk rasa sempat memacetkan arus lalu lintas di jalan sukarno hatta. Petugas kepolisian yang berjaga terpaksa memberlakukan satu arah guna memperlancar arusa lalu lintas.
Usai menggelar aksi unjuk rasa didepan kantor Pemkab Kediri, massa kemudian bergerak menuju balai kota kediri. Di tempat itu, para demonstran juga menuntut kepala daerah meningkatkan UMK kota Kediri.
Tidak sampai di Pemkab dan Pemkot Kediri, para buruh ini kemudian juga melanjutkan aksi di unit 1 PT Gudang Garam Tbk.
Baca Juga: Kembali Jabat Bupati Kediri, Ini Rekam Jejak Kepemimpinan Dhito 4 Tahun Terakhir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News