SURABAYA, BANGSAONLINE.com - ingginya angka penderita kusta atau lepra di Jawa Timur membuat pihak parlemen prihatin. Pasalnya Jatim menjadi provinsi dengan jumlah penderita penyakit kusta terbanyak secara nasional. Karena itu pemprov diminta serius menangani penanggulangan penyakit tersebut.
Salah satunya dengan membangun rumah sakit kusta di Madura sebagai daerah endemik kusta terbesar di Jawa Timur. Usulan itu disampaikan anggota Komisi E DPRD Jatim yang membidang kesra, Baddrut Tamam.
Baca Juga: Perda Resmi Ditetapkan, Adhy Karyono Yakin BPR Jatim Dongkrak Ekonomi dan Ajak UMKM Naik Kelas
Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim ini menjelaskan pembangunan RS Kusta itu sudah sangat mendesak, karena jumlah penderita kusta itu terbanyak ada di sana. Ironisnya, justru rumah sakit kusta di Jatim justru hanya ada di Pacet, Mojokerto dan sebuah UPT di Kediri yang notabene bukan daerah endemik kusta.
“Saya kira sudah waktunya pemprov membangun rumah sakit kusta di Madura. Hal itu penting agar penanggulangan penyakit kusta bisa lebih efektif,” urai anggota Dewan asal daerah pemilihan Madura itu.
Politisi yang akrab disapa Tamam itu prihatin melihat fakta Sampang dan Sumenep menjadi daerah dengan penderita kusta terbanyak di Jatim. Karena itu, dirinya berharap pemerintah kabupaten bisa bersinergis dengan pemerintah provinsi untuk membangun kesadaran masyarakat agar memperhatikan kebersihan lingkungan.
Baca Juga: Anggota DPR RI Dapil Madura ini Dukung Kenaikan PPN 12 Persen, Begini Katanya
Selain itu, peningkatan gizi juga harus dilaksanakan supaya masyarakat punya daya imun sehingga tak mudah terserah penyakit kusta.
Anggota DPRD Jatim peraih suara tertinggi nasional dalam pemilu 2014 itu mengingatkan pemprov menunjukkan keseriusannya menuju Jatim sigap terhadap kusta. Apalagi tahun 2017 telah dicanangkan Jatim bebas kusta. Karena itu, pemprov harus memiliki peta dan data penderita kusta. Hal itu penting agar penderita kusta bisa diobati dan penyebarannya bisa diminimalisir.
“Madura perlu memiliki rumah sakit kusta yang tidak hanya memberikan pelayanan medis terhadap penderita kusta tetapi juga memberikan layanan untuk mendeteksi dan mengedukasi kusta.Sebab, langkah preventif jauh lebih penting dan efektif,”imbuh pria kelahiran Pamekasan tersebut.
Baca Juga: Antisipasi Era Digitalisasi, Ketua Komisi A DPRD Jatim Dorong Kegiatan Produktif
Untuk diketahui, dari data tahun 2015, jumlah penderita kusta di Indonesia mencapai 18.994 orang. Dari jumlah tersebut, 25 persennya ada di Jawa Timur.
Penyakit kusta merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium leprae itu masih menjadi momok di masyarakat karena dapat mengakibatkan penderitanya kehilangan anggota tubuh seperti jari tangan dan kaki.
Tak heran penderita kusta sering diasingkan lingkungannya karena adanya stigma kusta adalahpenyakit kutukan. (mdr/dur)
Baca Juga: Perubahan Nomenklatur BPR Jatim, Adhy Karyono: Optimalkan Peran untuk Tingkatkan Ekonomi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News