JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pengamat Transportasi, Djoko Setijawarno menilaipembangunan kereta cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung secara tidak langsung akan mempengaruhi pengguna pesawat terbang beralih menggunakan kereta. Hal ini dikarenakan mereka akan lebih memilih memakai jasa kereta cepat yang jarak tempuhnya lebih ringkas.
"Waktu tempuh yang ringkas jadi keunggulan pengguna kereta ketimbang menggunakan pesawat terbang dengan waktu tempuh satu jam, " sebut Djoko dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (9/02).
Baca Juga: Tingkatkan Layanan, PT KAI Daop 7 Madiun Mulai Penataan Stasiun Kediri
Djoko mencontohkan perjalanan dari Paris, Prancis ke Brussel, Belgia menggunakan pesawat dengan waktu tempuh satu jam bisa tidak laku karena ada Kereta cepat yang ditempuh dengan waktu 2 jam 15 menit.
"Kurun waktu tiga bulan, semua maskapai penerbangan rute tersebut gulung tikar," kata Djoko.
Meski perjalanan menggunakan pesawat hanya satu jam, kata dia, namun waktu di luar tersebut seperti perjalanan ke bandara dan check in bisa memakan waktu yang lama. Jika ditotal waktu perjalanan menggunakan pesawat bisa lebih lama dibanding menggunakan kereta.
Baca Juga: Perkenalkan Dunia Kereta Api, PT KAI Daop 7 Madiun Gelar Edutrain
Terlebih apabila stasiun kereta berada di lokasi yang dekat dengan permukiman, di tengah kota, dan terintegrasi dengan moda transportasi lain.
"Di Eropa saja sudah jarang penerbangan dengan waktu di bawah satu jam, kalah dengan kereta cepat," katanya.
Hal tersebut juga bisa terjadi di Indonesia melalui proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang sedang dilaksanakan. Meskipun dalam pelaksanaannya ada saja yang pro dan kontra. "Wajar saja ada pro dan kontra kok, tinggal sikap Pemerintah seperti apa," pungkas Djoko.
Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Pria di Kota Malang Tewas Mengenaskan Tertabrak Kereta Api
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News