Pesawat TNI Bertumbangan, Pemerintah harus Evaluasi Alutsista

Pesawat TNI Bertumbangan, Pemerintah harus Evaluasi Alutsista Petugas menggunakan alat berat saat mengevakuasi puing bangkai pesawat Super Tucano TT-3108 yang jatuh di Malang. foto: merdeka

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pengamat militer Susaningtyas Kertopati berpendapat, sistem perawatan pesawat milik Angkatan Udara (AU) perlu dievaluasi. Apalagi, kecelakaan pesawat terbilang cukup sering terjadi. Terakhir, jatuhnya pesawat latih tempur EMB-314 Super Tucano di Malang, Jawa Timur, pada Rabu (10/2).

"Perawatan pesawat memang secara berkala tentu sudah dilakukan, tetapi dengan adanya kejadian kecelakaan beberapa kali, perlu adanya evaluasi sistem perawatan dan politik anggaran," kata Susaningtyas, Kamis (11/2).

Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan

Mantan anggota Komisi I DPR ini menyebutkan, pihak Kementerian Pertahanan, Mabes , Mabes AU, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta Kementerian Keuangan harus satu suara dalam mereformasi kondisi yang kurang baik itu.

Dengan berulang-ulangnya kecelakaan pesawat AU, perlu dilakukan audit dan investigasi secara holistis, profesional, dan transparan agar bisa diketahui faktor penyebab secara pasti sehingga renstra pembangunan sistem alutsista pun dapat diperbaiki.

"Beberapa indikator pengukur harus dilidik secara teliti, misalnya, adanya human error, unsur sabotase, teknis, maupun kondisi cuaca sebagai penyebab jatuhnya pesawat," katanya.

Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo

Dari sisi sumber daya manusia (SDM) dan juga program pelatihan, harus ditingkatkan kualitasnya.

"Sebenarnya, peningkatan kualitas bagi itu bukan saja terletak pada alutsistanya, tetapi juga SDM-nya. Jadi, pendidikan dan latihan harus ditingkatkan, bukan hanya teknisi pesawat, melainkanan juga pengawaknya. Sistem perawatan pesawat pun harus sesuai transfer of technology (TOT)," katanya.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengatakan, pesawat Super Tucano itu baru saja dilakukan perawatan rutin tiap mencapai 300 jam penerbangan. Tiap selesai perawatan, selalu ada cek performa dan hal itu yang dilakukan Mayor (Pnb) Ivy Safatillah dan teknisi Serma Syaiful Arief Rakhman (37) yang menjadi korban tewas dalam kejadian tersebut.

Baca Juga: Purnawirawan TNI-Polri Deklarasi Dukung Khofifah Menang Pilgub Jatim di Gedung Juang Surabaya

"Selasa kemarin (9/2) sudah dicek dan Rabu ini tes flight. Semua kemampuan pesawat, termasuk akrobatik, juga dites di udara," ujarnya menjelaskan.

Pemerintah Indonesia sendiri mengatakan perlu mengevaluasi terhadap semua pesawat latih AU menyusul jatuhnya dua pesawat serupa dalam dua bulan terakhir.

Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengatakan pemerintah perlu melakukan evaluasi terhadap alat utama sistem persenjataan (alutsista) pesawat latih AU karena insiden kecelakaan itu terjadi 'dalam waktu relatif pendek di Yogyakarta dan Malang'.

Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Ngawi Gelar Sosialisasi Netralitas ASN, TNI dan Polri

"Maka perlu ada evaluasi terhadap pesawat-pesawat yang dipergunakan latihan oleh () Angkatan udara," Kata Pramono.

"Sebab, kalau dilihat penerbang (yang meninggal dunia dalam insiden pesawat jatuh) di Yogya maupun di Malang, adalah penerbang yang lulusan Akademi Angkatan Udara."

"Artinya adalah seseorang dengan kapasitas, kapabilitas, dan juga kemampuan yang mencukupi untuk menerbangkan pesawat," paparnya.

Baca Juga: Pj Bupati Jombang Hadiri Peringatan HUT ke-79 TNI

Pramono juga mengharapkan agar peristiwa seperti ini menjadi pembelajaran agar tidak lagi terulang.

"Perlu dilakukan perbaikan dalam proses latihan. Kalau dilihat secara awam, ada kemungkinan apakah itu technical error atau human error. Kami menduga ada sesuatu dalam pesawat tersebut," tambanya.

Di tempat terpisah, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, mengatakan pesawat yang jatuh di Malang dalam kondisi 'cukup baik'. "Itu belum terlalu lama usianya," kata Ryamizard. (det/mer/rol/lan)

Baca Juga: Menteri ATR/BPN Hadiri Upacara HUT ke-79 TNI

Sumber: detik.com/merdeka.com/republikaonline

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video '3 Prajurit TNI Gugur Akibat Baku Tembak di Papua':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO