BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Bondowoso semakin serius dalam pengembangan kawasan wisata, salah satu bentuknya adalah mempertegas Taman Wisata Kawah Ijen berada di wilayah teritori Bondowoso. Sehingga Kecamatan Sempol akan dijadikan icon dan diganti nama dengan Kecamatan Ijen.
“Salah satunya dengan mengubah nama Kecamatan Sempol menjadi Kecamatan Ijen. Perubahan nama kecamatan ini telah masuk dalam Program Legislasi Peraturan Daerah (Prolegda) Tahun 2016,” ujar H. Agus Ansori Ketua Pansus Pembahasan Raperda, Jum'at (12/2) di Kantor DPRD kemarin.
Baca Juga: Menteri PDTT Panen Pisang Cavendish, Emil: Pemprov Dukung Pengembangan Ekspor
Menurut Politisi asal PKB ini perubahan nama Kecamatan Sempol menjadi Kecamatan Ijen, menjelaskan bahwa ada beberapa target yang disasar.
“Dalam rangka untuk memajukan pariwisata Bondowoso, memperjelas batas wilayah Bondowoso dan Banyuwangi serta memperkenalkan kepada wisatawan lokal maupun asing bahwa Kawah Ijen merupakan milik Bondowoso,” imbuhnya
Kendati begitu, tentu perubahan ini untuk lebih spesifik memasarkan Ijen ke wisatawan serta menjadi branding wisata Kawah Ijen itu di Bondowoso.
Baca Juga: Ombudsman Jatim Serahkan Rapor Pelayanan Publik kepada Delapan Kepala Daerah, Banyuwangi Tertinggi
“Kami akan memulai pembahasan dalam waktu dekat bersama dengan Bagian Pemerintahan dan Bagian Hukum Pemkab Bondowoso,” tambah mantan aktivis PMII ini.
Menurutnya, Jika berjalan lancar, maka Perda perubahan nama kecamatan Sempol menjadi Kecamatan Ijen ini akan disahkan tahun ini.
Sementara itu, Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi sampai saat ini sama-sama gencar mempromosikan gunung dengan keindahan kawah dan blue fire itu.
Baca Juga: TMMD Bondowoso, Prajurit Bangun PAUD untuk Masyarakat
Sengketa tapal batas yang mencuat awal 2006 hingga kini belum menemukan titik temu dan masih ditangani Kementerian Dalam Negeri.
Tentu kedua Kabupaten ini berebut, karena setiap tahun ribuan wisatawan mancanegara berkunjung untuk menikmati Gunung Ijen yang memiliki kawah terbesar se-Asia Tenggara ini. (gik/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News