LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Bupati As'at yang mengunjungi langsung Pos Pantau Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur di Desa Sumbewuluh Kecamatan Candipuro pasca erupsi dan guguran lava pijar Gunung Semeru, mengaku prihatin karena jalur evakuasi sudah banyak yang rusak dan berlubang.
"Jalur evakuasi ini penting, kalau rusak nanti bagaimana. Kita utamakan yang ini dulu," katanya di sela-sela melakukan kunjungan didampingi oleh Ketua Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur Suparno, Selasa (16/2).
Baca Juga: Pramuka Lumajang Buka Suara Usai Nama Baiknya Dicatut Thoriq Soal Pengelolaan Donasi Semeru
Bupati mengimbau masyarakat yang berada di sekitar Semeru terutama di daerah rawan terdampak untuk terus waspada. Masyarakat diminta menjauhi dari lokasi ketika sudah ada tanda-tanda aktivitas semeru menaik.
"Begitu ada tanda-tanda, jangan nekat mendekat meskipun alasan kerja, cari aman saja, utamakan jiwanya," katanya.
Selain itu, Bupati masih mengkaji soal pengadaan alat pendeteksi bencana. Pasalnya alat-alat yang sudah ada sebelumnya sudah banyak yang rusak dan tidak berfungsi.
Baca Juga: Kamis Pagi ini, Gunung Semeru Alami Erupsi Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
"Akan kita upayakan, seperti alat pemantau banjir," jelasnya.
Laporan terakhir dari pos pantau, sudah ada 15 kali hembusan, 129 letusan, dan 3 kali guguran lava pijar. Suparno menjelaskan aktifitas Gunung Semeru fultuaktif bisa naik turun. Namun, Suparno tidak bisa memprediksi lebih lanjut karena merupakan aktifitas alam yang sulit ditebak. (ron/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News