KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pembentukan persiapan panitia Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Batu tinggal selangkah lagi. Beberapa masyarakat dari beberapa golongan, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, LSM, wartawan, PMI, akademisi dll sudah menyiapkan pendirian organisasi tersebut.
Visi dan misi pembentukan FPRB sendiri sebagai wujud gerakan pengurangan risiko bencana bersama yang ada di wilayah Kota Batu menyeluruh. Diharapkan organisasi ini ke depan memiliki kepedulian, kompetensi, dan terpercaya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Tinjau Program Makan Siang dan Susu Gratis di SDN Bumiaji 02
Selain itu meningkatkan kapasitas anggota, membangun komunikasi dan kordinasi antar pihak seluruh element di Batu serta membangun gerakan pengurangan risiko bencana secara bertahap.
Kordinator FPRB Kota Batu, Didin Dariyanto menjelaskan tujuan utama organisasi ini dibentuk sebagai komitmen komunikasi dalam upaya pengurangan risiko bencana yang sinergi, mendukung upaya pengurangan risiko bencana dengan terintegrasi.
"Nanti FPRB juga terus memberikan masukan, saran, rekomendasi dan pendampingan teknis kepada semua pihak untuk mewujudkan Kota Batu yang selalu siaga tanggap dan tangguh dalam resiko bencana," jelas Didin Dariyanto usai rapat bersama, Rabu (17/2).
Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
Didin menambahkan peran dan fungsi FPRB ke depan akan juga menjadi fasilitator daalam berbagai kegiatan pemerintah, masyarakat dan pihak swasta dalam upaya pengurangan resiko bencana.
"Kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis di Kota Batu di tengah pegunungan menempatkan wilayah ini rawan terhadap berbagai ancaman bencana, seperti longsor, banjir bandang dll. Bencana merupakan isu yang kompleks dan memerlukan suatu perencanaan yang matang dalam penanggulangan. Tapi, sampai saat ini upaya pada umummnya masih belum sistematis dan terencana," jealsnya.
"FPRB berusaha membuat semua lebih sistematis dan terencana agar tidak ada simpang siur dan kebingungan bila wilayah Kota Batu terkena bencana alam, seperi mencari bantuan ke beberapa pengusaha swasta dan apa saja yang dibutuhkan oleh korban bencana," imbuhnya.
Baca Juga: Gelar Turnamen Gateball Antarkepala OPD, Pj Aries Ingin Jadi Sport Tourism di Kota Batu
Didin menambahkan, secepatnya FPRB akan berupaya bertemu dengan pihak Pemerintah Kota Batu dalam hal ini, Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko untuk membicarakan langkah lebih lanjut. Sebab, FPRB nanti juga membutuhkan bantuan pihak pemerintah agar aksi sosial yang sudah dirumuskan bersama bisa segera diakui dan langsung turun kelapangan.
"Secepatnya, agar FPRB segera diakui dan turun ke lapangan untuk membantu masyarakat dan pihak pemerintah bila terjadi bencana," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiap Siagaan, Gatot S, sangat antusias dibentuknya FPRB. Menurutnya, FPRB nanti dipastikan sangat membantu pihak BPBD dari segi apapun, seperti komunikasi, mencari bantuan kebutuhan korban bencana dsb.
Baca Juga: Bawaslu Kota Batu Catat Ada 7 Laporan Dugaan Pelanggaran Kampanye Pilkada 2024
"Ya sangat mendukung, FPRB adalah kegiatan sosial untuk membantu korban bencana diwilayah Kota Batu, pasti sangat membantu kami dan masyarakat sekitar," bangganya.
Di Jawa Timur sendiri, FPRB masih ada di 17 Kabupaten Jatim, dan Kota Batu menjadi Kota pertama kali yang membentuk FPRB di Jawa Timur. "Kota Batu menjadi Kota pertama di Jatim yang membentuk FPRB, semoga Pemkot Batu mengapresiasi positif pada FPRB," pungkasnya. (lih/thu).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News