TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Tingkat produktivitas padi di Kabupaten Trenggalek sulit meningkat. Ini dikatakan Dinas Pertanian setempat akibat tidak meratanya distribusi pupuk dan pasokan air minim. Kepala Dinas Pertanian Trenggalek Joko Surono menyatakan, sulitnya peningkatan produktivitas padi itu karena pendistribusian pupuk belakangan ini dinilai tidak dilakukan secara merata lantaran lokasi kios pupuk hanya terfokus di tempat-tempat tertentu.
Idealnya, kata Joko, tiap dua desa didirikan satu kios pupuk. Dengan begitu para petani tidak mengalami kesulitan ketika membutuhkan pupuk. Selain itu, faktor ketersedian air menjadi persoalan yang paling dominan.
Baca Juga: Dinas Kelautan Dan Perikanan Trenggalek Raih Juara Umum LMSI Tingkat Provinsi Jatim
Biasanya menjelang pertengahan tahun para petani banyak beralih menanam polowijo karena minimnya pasokan air, meski Pemkab Trenggalek melalui Dinas pertanian telah menyediakan sumur bor namun hal itu tetap tak mampu mengatasi persoalan klasik tersebut.
Sementara domain pendistribusian pupuk tidak masuk dalam kewenangan Dinas Pertanian, namun, kata Joko, diatur oleh Dinas Koperindagtamben Trenggalek. Sesuai data Dinas Pertanian, total luas lahan sawah di Trenggalek, mencapai 12 ribu hektar. Namun, rata-rata hasil produksi padi, mencapai 144 ribu ton, dengan hitungan satu hektar sawah menghasilkan 6,2 ton padi. (man/sta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News