SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seratusan orang anggota Komunitas Rek Ayo Rek memadati arena Car Free Day (CFD) di Jl Tunjungan, Surabaya, Minggu (6/3). Mereka menggelar bakti sosial bersih-bersih jalan raya sebagai wujud kepedulian terhadap Kota Surabaya.
"Kami sengaja menggelarnya di Jalan Tunjungan karena di jalan ini menjadi bagian dari sejarah Surabaya mempertahankan Kemerdekaan Indonesia," ujar Ketua Umum Komunitas "Rek Ayo Rek" Herman Rivai di sela acara.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap semangat kepedulian dan kegotongroyongan mampu menggugah warga untuk terlibat dalam pembangunan kota.
"Kesadaran warga kota sangat penting untuk menciptakan suasana Surabaya kondusif. Bersih-bersih di jalan menjadi sangat berguna dan bermanfaat yang harapannya menular ke semua warga," ucap wakil ketua DPRD Surabaya 2004-2009 itu.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang hadir dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kegiatan ini karena dinilai meneruskan tradisi mantan Presiden Soekarno yang mewariskan semangat gotong royong.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
"Bung Karno pernah berpesan, bahwasannya Pancasila itu kala diperas setiap silanya berintikan gotong royong. Nah, mari kita sebagai generasi sekarang tak pernah berhenti menggelorakan semangat itu," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Di kesempatan sama, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana berterima kasih karena "Rek Ayo Rek" sebagai komunitas yang mewakili warga kota telah membuktikan kepeduliannya.
"Siapa saja yang ikhlas membangun kota ini maka Pemkot dengan sangat terbuka mengapresiasinya. Kegiatan semacam ini jangan dijadikan formalitas saja, tapi bergerak ke depan demi mewujudkan pembangunan Surabaya tercinta," kata dia.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Selain itu, Whisnu Sakti Buana mengaku bangga Kota Surabaya menjadi tempat Konferensi UN Habitat. Menurutnya, kegiatan Konferensi UN Habitat di Surabaya merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan di luar kantor sejak didirikan tahun 1976.
“Ini merupakan penghargaan yang sangat besar bagi Kota Surabaya,”terang dia.
Whisnu menambahkan, dipilihnya Kota Pahlawan in sebagai tempat kegiatan organisasi di bawah naungan PBB itu merupakan peluang untuk menunjukkan kepada ratusan delegasi dari 193 negara yang hadir nanti, bahwa Surabaya adalah kota yang berwawasan lingkungan.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
“Kita akan tunjukkan kepada negara–negara di Asia Pasifik dan benua lainnya, khususnya negara berkembang bagaimana membangun pemukiman yang lebih hijau,”terang dia
Melalui kegiatan tersebut, Pemkot Surabaya akan menunjukkan, bahwa kaum urban bukan menjadi beban kota. Sebaliknya, justru akan menjadi modal besar guna pembangunan kota Surabaya.
Pria yang akrab disapa WS ini mengungkapkan, untuk menjadi tuan rumah Konferensi UN Habitat tidaklah mudah. Walikota Surabaya Tri rismaharini menurutnya harus mempresentasikan dahulu kesiapannya di hadapan perwakilan negara-negara yang tergabung dalam UN Habitat.
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Tidak hanya bersih-bersih Jalan Tunjungan, bakti sosial yang dihadiri sejumlah legislator DPRD Surabaya beserta ratusan warga itu juga digelar deklarasi komunitas "Rek Ayo Rek" dengan hiburan musik patrol yang menyanyikan lagu-lagu khas Surabaya maupun perjuangan serta pelepasan burung.
Komunitas "Rek Ayo Rek" digagas oleh sekelompok masyarakat yang terdiri dari para jurnalis, pegiat sosial kemasyarakatan, LSM, akademisi, pengamat sosial, pejabat aktif di eksekutif-legislatif dan lainnya yang menaruh kepedulian terhadap kemajuan Surabaya dan Jawa Timur. (lan/yul/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News