SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Akibat melakukan pencurian burung kacer dan uang tunai Rp 116 ribu di rumah toko (ruko) Jalan Singapura Pakal Surabaya, Rosi (24) asal Karengan Taman Sareh Sampang tewas dihajar massa.
Pelaku yang sempat dilarikan kerumah sakit ini, sempat mengaku kepada pihak kepolsian dari Polsek Pakal bahwa dirinya juga mempunyai tempat tinggal di Surabaya yakni di Jalan Banyu Urip.
Baca Juga: Gagal Curi Sepeda Angin, Pria Tanpa Identitas Tewas Dihakimi Warga di Surabaya
Karena luka cukup parah akhirnya nyawa Rosi tidak bisa tertolong. Ketika dilakukan otopsi, di kamar mayat RSUD Dr Soetomo ternyata ada empat luka robek di bagian kepala dan 12 luka lecet di beberapa bagian tubuhnya.
Saat melakukan aksinya pelaku dipergoki langsung oleh korban Darwaji (35) dan diteriaki ketika berupaya kabur. Warga yang mendengar teriakan korban, spontan ikut mengejar pelaku yang lari ke arah terminal.
Tertangkap, pelaku langsung dihajar secara brutal oleh warga.
Baca Juga: 13 Orang Kecolongan HP saat Nonton Kirab Maskot KPU Jatim
Informasinya waktu warga mengahajar pelaku, tidak hanya menggunakan tangan kosong, melainkan ada yang menggunakan kayu.
Penganiayaan massal itu berhenti, ketika petugas kepolisian datang di lokasi kejadian. Selanjutnya pelaku berserta barang buktinya dibawa dan Rosi dirujuk ke RSI Benowo terdekat agar mendapatkan pertolongan.
Dokter dari RSI Benowo menyatakan jika Rosi baik-baik saja dan sudah diperbolehkan dibawa ke Mapolsek. Atas dasar pernyataan dokter, Rosi pun dibawa ke Mapolsek Pakal untuk dimintai keterangan. Setelah pemeriksaan selesai, Rosi dijebloskan ke dalam tahanan.
Baca Juga: Pria Broken Home Nekat Curi Handphone Tetangganya di Rusun Sombo Surabaya
"Tetapi, pada pukul 10.00 WIB, dia (Rosi, red) mendadak kejang-kejang. Dia pun langsung kita bawa lagi ke rumah sakit. Dan saat di rumah sakit, dokter menyatakan, nyawa rosi sudah tidak tertolong," terang AKP Olloan, Kanit Reskrim Polsek Pakal.
Dengan meninggalnya pelaku, maka informasi yang didapat petugas kurang dan hanya bisa mendapatkan identitas pelaku sebelum kondisi pelaku kritis. "Usai minta identitasnya, pelaku ini sempat kejang-kejang, dan akhirnya meninggal," terangnya. (eko/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News