JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti resmi memasuki masa pensiun Juli mendatang. Jenderal bintang tiga itu dilantik menjadi Kapolri ketika kisruh antara Polri dan KPK tengah meruncing, terutama terkait kasus dugaan korupsi yang dialamatkan ke Komjen Pol Budi Gunawan oleh lembaga anti rasuah itu.
Juli memang tinggal tersisa empat bulan, namun sejumlah nama disebut-sebut bakal menduduki jabatan di Tribrata satu sebutan lain untuk Kapolri. Sejumlah nama jenderal yang akan menggantikan Badrodin Haiti mulai ramai diperbincangkan publik.
Baca Juga: Haul ke-15 Gus Dur, Pisahkan Polri dari TNI untuk Tegakkan Demokrasi, Bukan Jadi Alat Kekuasaan
Sejumlah nama jenderal polisi bintang tiga mulai masuk bursa calon Kapolri. Mulai dari Budi Gunawan, Budi Waseso, Putut Eko Bayuseno, Suhardi Alius, hingga Tito Karnavian yang baru saja ditunjuk sebagai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), yang secara otomatis pangkatnya naik satu tingkat menjadi jenderal bintang tiga.
Selain lima nama jenderal di atas, ada dua nama lagi yang berpangkat Komjen Pol, yakni Kabaintelkam Komjen Pol Djoko Mukti dan Kabareskrim Komjen Pol Anang Iskandar. Namun kedua jenderal tersebut akan memasuki masa pensiun.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti menyatakan belum mengetahui nama calon penggantinya. Pada Juli mendatang, Badrodin sudah memasuki masa pensiun.
Baca Juga: TNI-Polri Apresiasi Kesiapan Posko Nataru di Pelabuhan Tanjung Perak, Ini Kata Pj Gubernur Jatim
"Saya belum berpikir ke arah sana," kata Badrodin di Kompleks Istana, Rabu (16/3).
Badrodin mengatakan hingga kini belum ada sidang dari Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi untuk menyaring calon Kapolri pengganti dia. Menurut dia, suatu saat akan ada proses dari Wanjakti untuk menyaring calon Kapolri. "Kalau sudah waktunya, kami akan Wanjakti. Sekarang kan belum," katanya.
Badrodin tidak menutup peluang Wakil Kepala Kepolisian Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi calon Kapolri. Menurut dia, setiap perwira tinggi (pati) Polri memiliki peluang menjadi calon Kapolri. "Semuanya bisa jadi calon, semua pati bisa jadi calon," katanya.
Baca Juga: 1.298 Polisi Siap Amankan TPS saat Pilkada 2024 di Sidoarjo
Sementara itu, respon sejumlah kalangan mulai bermunculan mengenai siapa yang bakal duduk sebagao Kepala Polri.
Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, menilai Wakapolri Komjen Budi Gunawan berpeluang masuk dalam calon Kapolri untuk menggantikan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang masuk masa pensiun pada bulan Juli mendatang.
"Menyangkut nama-nama setiap orang atau jenderal bintang tiga punya peluang yang sama. Apalagi BG (Budi Gunawan), BG Wakapolri. Badrodin Haiti naik ke Kapolri sebelumnya juga dari Wakapolri jadi peluang itu besar," kata Bambang Soesatyo.
Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan
Menurut Bambang Soesatyo, nama-nama calon Kapolri akan muncul pada bulan Mei mendatang. Seluruh perwira Polri yang berpangkat bintang tiga berpeluang masuk bursa calon Kapolri.
Setelah nama-nama calon Kapolri ditentukan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri, kata dia, pihak Mabes Polri akan menyerahkan nama-nama tersebut ke Presiden Joko Widodo.
"Begitu juga ada Kapolri bekas Kabareskrim atau pernah jabat Kapolda tiba-tiba naik dua bintang. Jadi semua tergantung Istana, kalau Istana inginkan itu pasti jadi barang itu. Tapi memang masukannya dari Wanjakti polri," kata dia.
Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo
Biasanya, lanjut dia, pihak Mabes Polri menyerahkan dua nama calon Kapolri kepada Presiden. Setelah itu, Presiden menentukan salah satu nama tersebut untuk diserahkan kepada DPR. Kemudian pihak Komisi III DPR akan melakukan sidang fit and proper tes terhadap calon Kapolri.
"Rapat dulu di polri lalu memutuskan dua nama dan dipilih oleh presiden dan baru dikirim ke presiden. Semua kan wewenang presiden. Menurut saya pertimbangannya lebih pada profesionalitas karena kabareskrim juga kosong bintang tiga. Jadi pertimbangan Tito (Kepala BNPT) pada keahlian anti teror," tandasnya.
Sementara kemarin (16/3), Presiden Indonesia Joko Widodo melantik Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI yang baru yakni Laksamana Muda Arie Soedewo dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Tito Karnavian.
Baca Juga: Instruksi Kapolri, Kapolres Mojokerto Kota Periksa HP Anggota
Usai diambil sumpahnya sebagai Kepala BNPT, Tito yang telah menangani terorisme sejak tahun 1999 merasa optimis menjalankan tugasnya.
"Saya sangat senang kembali ke habitat saya dalam penanggulangan terorisme. Seperti kembali ke rumah sendiri," ujar mantan Kepala Densus 88 Mabes Polri ini kepada wartawan.
Tito menjelaskan bahwa dalam penanggulangan terorisme ada tiga tahapan, yaitu pencegahan, penegakan hukum atau penindakan, dan yang terakhir rehabilitasi paska penangkapan atau paska penegakan hukum. (mer/tic/kcm/lan)
Baca Juga: Pemohon SIM Wajib Miliki BPJS, Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim Bilang Begini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News