Arisan Jamban di Banyuwangi: Bayar Rp 40 Ribu per Bulan, Dapat Jamban Baru

Arisan Jamban di Banyuwangi: Bayar Rp 40 Ribu per Bulan, Dapat Jamban Baru Program Arisan Jamban saat dipaparkan di depan tim Kemenpan-RB. foto detik.com

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Jika biasanya arisan identik dengan lotrean berhadiah uang, perhiasan atau barang istimewa lainnya, di ada arisan berhadiah jamban. Dengan bayar Rp 40 ribu per bulan selama setahun, setiap peserta arisan yang memenangkan kocokan undian akan dibangunkan jamban baru, sehat dan aman di rumahnya.

"Anggotanya dikoordinir per dusun, pesertanya masyarakat yang tidak punya jamban minimal ada 30. Arisan per orang bayar Rp 40 ribuan dan dapetnya Rp 1,2 juta. Yang dapat kocokan arisan hasilnya diberikan pada kader pujasera untuk dibangunkan jamban sehat," kata Kepala Puskesmas Tampo Tatiek Setyaningsih saat dilansir detikcom di Puskesmas Tampo, Sabtu (19/3).

Ya, arisan jamban salah satu program inovasi mendobrak kebiasaan buruk warga yang masih suka buang air besar (BAB) tidak pada tempatnya. Seperti di Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring, . Desa ini dulu dikenal sebagai desa paling jorok lantaran warganya memiliki kebiasaan BAB di pinggiran sungai sepanjang tempat tinggalnya.

Saat awal sosialisasi pujasera, kebiasaan buruk BAB di sungai menjadi tantangan awal. Pasalnya meskipun memiliki jamban, warga tetap enggan membiasakan hidup bersih. Tapi Puskesmas Tampo, Cluring, kemudian menyebar kader pujasera, aktif sosialisasi dan menerapkan program Pujasera (pergunakan jamban sehat, rakyat aman) serta mengaktifkan arisan jamban di 4 wilayah kerjanya. Seperti, Desa Sembulung, Desa Tampo, Desa Kaliploso dan Desa Plampangrejo, gerakan ini menuai hasil.

Dari total 8.045 KK, yang memiliki jamban awalnya hanya 1.034 kini meroket menjadi 5.030 keluarga. Selain itu di wilayah Tampo sudah terwujud 2 desa ODF. Dan untuk membimbing serta melibatkan masyarakat dalam program pujasera ini, pihak Puskesmas juga membentuk kader-kader pujasera yang aktif mengkontrol kebiasaan bersih warga.

"Sebelumnya hanya ada 1.034 keluarga yang memiliki jamban, kini sudah menjadi 5.025 keluarga atau meningkat 386 persen. Tahun ini juga empat desa di Puskesmas Tampo bisa ODF semuanya. Semua keluarga akan memiliki jamban pribadi," papar Tatiek.

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO