UN di Lamongan Diwarnai Isu Kebocoran Soal

UN di Lamongan Diwarnai Isu Kebocoran Soal FOKUS: Siswa-siswi di Lamongan saat mengerjakan UN. foto: nurqomar/ BANGSAONLINE

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK di Kabupaten Lamongan pada hari pertama Senin (4/4) diwarnai isu kebocoran soal. Namun demikian, UN Berbasis Komputer (UNBK) di Lamongan berjalan lancar tanpa kendala.

"Saya mendengar ada isu guru di Wilayah Ngimbang, pergi ke Jombang mencari kunci jawaban, padahal yang bersangkutan tidak ke mana-mana, itu hanya isu," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Lamongan Bambang Kustiono, saat mendampingi Bupati Lamongan saat sidak di sejumlah penyelenggara UN di Jalan Veteran Lamongan, Senin (4/4).

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Dispendik Lamongan Gelar Sarasehan Pembiayaan Pendidikan

Bambang menjamin tidak ada kebocoran lantaran soal berbasis kertas ditempatkan di masing-masing Polsek yang tersebar di 27 Lamongan. "Gak ada (Tidak ada beredar kunci jawaban, red)," tegasnya.

Akibat dari isu menyesatkan tersebut, Kementerian Pendidikan sampai menurunkan Irjen Pendidikan ke Lamongan. "Setelah kita konfirmasi termasuk Irjen turun ke sini, tidak terbukti," pungkasnya.

Sementara jumlah lembaga pendidikan di Lamongan yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) meningkat. Jika tahun lalu hanya ada empat SMP dan SMA, tahun ini sebanyak 27 sekolah di tingkat menengah pertama dan atas melaksanakan UNBK.

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Kemenag Lamongan Teken MoU dengan BAN-PDM Provinsi Jawa Timur

Banyaknya, sekolah di Lamongan yang melaksanakan UNBK itu mendapat apresiasi positif dari Bupati Fadeli. Menurut dia, dengan semakin banyak sekolah yang menerapkan UNBK, berarti semakin banyak sekolah yang berupaya untuk meningkatkan kualitas fasilitas pembelajaran.

Bupati Fadeli berharap pada pelaksanaan UN tahun depan, 50 persen dari keseluruhan sekolah di Lamongan sudah menerapkan UNBK.

“Dari hasil survey, 90 persen siswa lebih nyaman mengerjakan soal dengan sistem UNBK. Karena itu saya sangat mendukung jika tahun depan setidaknya 50 persen sekolah di Lamongan sudah melaksanakan UNBK,“ katanya usai meninjau UN di MAN Lamongan.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Sekolah Boleh Minta Sumbangan Wali Murid

Selain di MAN Lamongan, Fadeli bersama rombongannya juga meninjau pelaksanaan UN di SMAN 2 dan SMAN 1 Lamongan, serta di SMKN 2 Lamongan.

Ditambahkan oleh Bambang Kustiono, rincian sekolah pelaksana UNBK di Lamongan terdiri dari 3 sekolah menengah pertama negeri, yakni SMPN 1 dan SMPN 2 Lamongan serta MTsN Model Babat.

Sedangkan sisanya, sebanyak 24 lembaga pendidikan menengah atas. Di antara SMA penyelenggara UNBK adalah MA Al-Khoiriyah Mantup, SMK NU 2 Kedungpring, SMK Muhammadiyah 1 Lamongan, SMK PGRI Lamongan dan SMK Muhammadiyah 5 Babat.

Baca Juga: Bupati Yuhronur Apresiasi Kontribusi Kauje dalam Membangun Lamongan

UNBK tersebut menggunakan 2.581 unit komputer dengan jumlah server sebanyak 85 unit dan pesertanya mencapai 7.191 siswa. Peserta UNBK terbanyak adalah di MTsN Model Babat dengan sebanyak 569 peserta. Sedangkan yang paling sedikit di MA Al-Khoiriyah Mantup dengan peserta UNBK sebanyak 46 siswa. (qom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO