KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Kediri dalam menghadapi bebas sampah di tahun 2020, terus gencar melalukan sosialisasi, pelatihan-pelatihan dan juga pemanfaatan sampah.
Seperti yang dilakukan dalam minggu-minggu kemarin, DKP Kota Kediri menggelar pelatihan tentang pengelolaan sampah dan juga bimbingan teknis (Bimtek) kepada kader bank sampah maupun masyarakat. Diharapkan, setelah pelatihan, masyarakat bisa memanfaatkan sampah-sampah, baik sampah organik maupun anorganik.
Baca Juga: Hadiri Media Gathering, Pj Wali Kota Kediri Apresiasi Kolaborasi Pemkot dan Insan Media
Kepala Bidang Kebersihan DKP kota Kediri Endang Kartikasari mengatakan, sampah organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk dan berguna untuk memupuk tanaman di halaman rumah, seperti sayur dan buah. “Sayur dan buah nantinya bisa menjaga gizi keluarga,” ujarnya.
Sementara sampah anorganik, kata Endang bisa diserahkan ke bank sampah atau digunakan untuk kerajinan tangan, seperti hiasan, pernak pernik atau tas bungkus.
“Kami juga selalu memberi inovasi tentang pemanfaatan sampah plastik. Seperti dibuat kerajinan tas, atau pernak-pernik lain,” ujarnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Serahkan Beasiswa Pendidikan ke Mahasiswa dan Siswa SMA/SMK
Apalagi, saat ini Pemerintah juga menggalakkan mengurangi sampah plastik. Aengan aturan itu juga bisa dimanfaatkan para kader bank sampah untuk membuat tas bungkus dari barang-barang bekas. “Tas-tas itu nanti bisa dijual untuk mengganti tas kresek,” ujarnya.
Untuk diketahui, saat ini DKP Kota Kediri getol melakukan sosialisasi pengelolaan sampah. Hal ini mengacu pada perda nomor 3/2015 tentang pengelolaan sampah. Dalam perda tersebut juga diatur sanksi administrasi bagi para pelanggar dengan menyapu jalan sepanjang 500 meter atau denda Rp 200 ribu. (adv/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News