GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik menyadari tidak akan bisa menjaga kondusifitas wilayah, tanpa bantuan dari berbagai komponen masyarakat. Karena itu, Pemkab Gresik mengajak semua komponen masyarakat untuk membantu menjaga kondusifitas di kota santri dan kota wali ini.
Sebagai salah satu upaya untuk itu, melalui Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), pemkab menggelar pertemuan dengan para tokoh di Kabupaten Gresik.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
"Kegiatan ini kami lakukan sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 7 tahun 2012, tentang penanganan konflik sosial," kata kepala Kantor Kesbangpol, Agus Sahari, kemarin.
Menurut dia, tujuan diadakan sosialisasi tersebut adalah memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait pencegahan konflik sosial dan meningkatkan kerjasama dengan aparat keamanan, khususnya TNI dan Kepolisian.
Dia mengungkapkan, bahwa untuk penanganan konflik sosial hanya bisa dilakukan dengan 3 hal, yakni pencegahan, penghentian dan pemulihan pasca konflik.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
“Kami ingin meningkatkan integritas pencegahan terhadap konflik sosial, merespon secara cepat dan tepat semua permasalahan yang memicu terjadinya konflik sosial dan memulihkan kondisi pasca konflik,” jelas Sahari.
Senada, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Tursilowanto Harijogi juga mengatakan bahwa keamanan di masyarakat harus terus ditingkatkan. “Terjadinya konflik dan peristiwa kekerasan di sejumlah daerah memerlukan perhatian dan penanganan yang sungguh-sungguh, terpadu dan berkelanjutan dari seluruh komponen bangsa,” katanya.
Menurut dia, sosialisasi ini sangat penting dan strategis terkait dengan penanganan konflik sosial dan rencana aksi yang optimal dalam penanganan konflik sosial.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
“Kami berharap dapat melakukan langkah cepat, tanggap, deteksi dini dan komunikasai yang baik di semua elemen yang merupakan tindak preventif guna mencegah terjadinya konflik sosial," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News