LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Selama 3 hari hingga hari ini (3/5), sekitar 90 orang yang terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pengawas dari 16 sekolah di dua kecamatan (Sukodono dan Lumajang) mendapatkan pelatihan membaca berimbang oleh Usaid Prioritas, di Aula Dinas Pendidikan Lumajang.
"Kami minta sekolahnya bukan sekolah unggulan, sekolah yang tidak menonjol. Atau bahasa lainnya sekolah untuk kalangan kelas menengah ke bawah," ujar Muhsan Hudi, Teacher Training Officer Prymary School di Usaid Prioritas.
Baca Juga: Alasan Prestasi, Keluarga Besar Ponpes Syarifuddin Lumajang Doakan Khofifah Jadi Gubernur 2025-2030
Muhsan menjelaskan, pelatihan ini merupakan modul yang ketiga. Sedangkan hasil dari modul 1 dan 2 yang telah dilakukan sebelumnya, terbukti pengelolaan kelas berubah.
"Yang kami sasar adalah kelas 1, 2 dan 3. Mereka diajarkan duduk berkelompok agar saling berinteraksi, diskusi dan mencari sumber sebanyak-banyaknya. Apakah dari bertanya ke narasumber, membaca buku, ataupun percobaan," jelas Muhsan lagi.
Bagaimana reaksi siswa? "Mereka senang karena suasana pembelajaran berubah, tak lagi searah, jadi saling komukasi. Dan metode ini bisa untuk semua pelajaran," jawabnya.
Baca Juga: Sambangi Pasar Baru Lumajang, Khofifah Janji Lanjutkan Zakat Produktif untuk Usaha Ultra Mikro
Pada modul ketiga ini, peserta pelatihan yang nanti akan menerapkan hasilnya di kelas, diberi materi tentang membaca berimbang. Yaitu membaca yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta didik. Tujuannya, tingkat kemampuan membaca siswa menjadi lebih lancar, penggunaan intonasi yang benar, penggunaan tanda baca yang benar, termasuk memahami isi yang dibaca.
Strategi yang dipakai ada 3, yakni membaca bersamaan, terbimbing dan mandiri. "Fokusnya ada 4, prediksi yang dibaca, fokus kembangkan kosa kata, pahami tanda baca dan intonasi, dan pahami isi bacaan, dan fokus pada rangkum isi bacaan," papar Muhsan. (nis/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News