KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Adanya dugaan penyimpangan dana bedah rumah yang ada di Dusun Jurangwali, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dikeluhkan oleh Ketua Komisi B DPRD Kota Batu, Suwandi. Menurutnya hal tersebut sangat mengecewakan dan merugikan masyarakat kecil yang kurang mampu.
Seharusnya, kata Suwandi, tim bedah rumah di Dusun Jurangwali, memberikan bantuan sesuai tupoksinya dari atas. Tidak membuat aturan main sendiri. Meski hal tersebut masih dugaan, dirinya akan berkordinasi kepada siapa yang berkompeten agar segera mengecek langsung ke lapangan.
Baca Juga: DPRD Kota Batu Setujui Anggaran Bedah Rumah Rp 3,5 Miliar
"Saya akan segera berkordinasi, harus segera dicek bagaimana dilapangan agar lebih jelas dan sesuai dengan anggaran yang dikucurkan. Selain itu nantinya bisa terlihat dan disesuaikan dengan fisik bangunannya. Dari situ nanti terlihat dan SPJ nya sesuaikan kiranya dengan praktik yang dikerjakan," kata politisi Partai PAN ini, Senin (9/5).
Di tempat terpisah, Hasan S, warga Jalan Wilis gang 5, RT 06 RW 08, Kelurahan Sisir, Kota Batu, yang juga mendapat bantuan bedah rumah mengatakan jika dirinya mendapat bantuan dari Kelurahan Sisir melalui panitia pembangunan sebesar Rp 15 juta rupiah berupa uang cash dan tidak ada potongan sama sekali.
"Saya menerima berupa uang, sebesar Rp 15 juta dari panitia tidak ada potongan. Kalau di tempat lain sampai begitu ya saya tidak tahu, saya sangat bersyukur," ungkap Hasan di kediamannya.
Baca Juga: Anggaran untuk Program Bedah Rumah di Kota Batu Diduga Bocor
Perlu diketahui, beberapa waktu lalu, Yanti warga RT 01 RW 06, Dusun Jurangwali, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji ternyata hanya mendapat jatah bedah rumah sekitar Rp 5-6 juta saja yang sampai kepadanya. Apalagi, hanya berupa material bahan bangunan.
Bantuan yang diberikan oleh tim bedah rumah berupa batako untuk mendirikan pondasi setinggi 50 cm, harbot dinding, beberapa kayu penyangga, 5 biji genteng harflex untuk teras rumah, cat tambok 1 galon dan plamir dengan total hanya Rp 5 jutaan. Untuk biaya tenaga dan keperluan lain, dirinya mengaku menghabiskan uang pribadi sebesar Rp 5 juta.
Seharusnya, tim panitia harus memberikan semua bantuan pemerintah sebesar Rp 15 juta kepada warga yang dipilih menerima dana bantuan tersebut. (lih/thu/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News