Mahasiswa Unsuri Segel Kantor Yayasan dan Rektorat, Tuntut Transparansi Sumbangan Alumni

Mahasiswa Unsuri Segel Kantor Yayasan dan Rektorat, Tuntut Transparansi Sumbangan Alumni Sejumlah mahasiswa menyegel kantor Yayasan Unsuri Surabaya. foto: nanang ichwan/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Ratusan Mahasiswa Universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya menyegel kantor yayasan Unsuri, Waru Sidoarjo, Kamis (12/5).

Alasannya, mereka geram dengan pihak yayasan karena selama ini tidak pernah merealisasikan sumbangan dari alumni serta kebijakan kampus yang tidak memihak.

"Kami kecewa karena Ketua yayasan (Musyafa') tidak menemui kami, padahal kami sudah melayangkan surat pemberitahuan terlebih dahulu. Ini bentuk protes keras kami menyegel kantor Yayasan dan Rektorat sampai waktu yang tidak ditentukan," kata Bhakri Irawan, yang memimpin mahasiswa menyegel kantor yayasan dan Rektorat.

Mahasiswa yang mengatasnamakan sebagai Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus (AMPK) dari berbagai fakultas kampus Unsuri itu bukan hanya menyegel kantor, mereka juga menggelar aksi dengan berbagai tuntutan kepada pihak kampus atas kebijakan yang dikeluarkannya.

Muhtadi, kordinator aksi mengatakan aksi ini merupakan protes keras menuntut transparasi sumbangan alumni dan kebijakan pihak yayasan. "Ini reaksi keras kami," ujarnya.

Muhtadi membeberkan jika kebijakan yang di keluarkan oleh ketua Yayasan Unsur, Drs. H. Musyafa' Rauf, M.Si, tidak memihak terhadap mahasiswa. "Ketua Yayasan Unsuri selama ini dalam kepemimpinannya sangat otoriter dan terkesan politis sehingga sangat memberatkan bagi mahasiswa," bebernya.

Selain itu, ia juga menyebutkan tidak adanya kejelasan atas realisasi anggaran sumbangan alumni untuk perpustakaan sebesar Rp 200.000.

"Ini ke mana-mana realisasinya. Padahal jika dikalikan 633 wisudawan-wisudawati strata 1 (S1) totalnya sebesar Rp 126.600.000," jlentrehnya.

Sementara, pihak Yayasan maupun Rektorat Unsuri enggan menemui wartawan saat diminta konfirmasi terkait aksi tersebut. (nni/rev)