TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban bakal menggelar pelatihan Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Pelatihan tersebut rencananya melibatkan berbagai instansi dan seluruh lapisan masyarakat.
SPGDT tersebut digelar setelah Kabupaten Tuban ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Selama ini di jalur pantura Tuban memang kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. Sehingga, pada 2016 ini Kabupaten Tuban ditunjuk mewakili Jawa Timur karena sebagai daerah angka kecelakaan tertinggi.
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Fasilitasi 80 UMKM untuk Bermitra dengan Toko Ritel Modern
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, dr. Saiful Hadi kepada BANGSAONLINE.com seusai rapat persiapan SPGDT di ruang pemkab Tuban, Senin (23/5) menyatakan, kegiatan tersebut akan digelar pada 1 sampai 2 Juni 2016 mendatang. Sebanyak 60 peserta dari tenaga kesehatan, kepolisian, TNI, satpol PP, BPBD dan PMI akan dilibatkan dalam pelatihan tersebut. Bahkan, tim itu akan dipatenkan khusus untuk penanganan kecelakaan jelang lebaran. Mereka juga akan menjadi tumpuan untuk mengurangi angka kecelakaan yang terjadi di Kabupaten Tuban.
“Mereka nantinya akan menjadi satu tim untuk melakukan penanganan secara tepat ketika terjadi kecelakaan,” terang dokter lulusan Unair Surabaya ini.
“Karena polisi paling sering yang menangani kecelakaan lalu lintas, jadi pada kegiatan ini lebih banyak melibatkan polsek,” imbuhnya.
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
Saiful berharap, tim SPGDT dapat berjalan optimal. Sehingga, angka kecelakaan di Kabupaten Tuban dapat menurun.
“Adanya tim ini diharapkan bisa menurunkan angka kematian pada peristiwa kecelakaan yang terjadi di wilayah kabupaten Tuban, terlebih di jalur pantura,” pungkasnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News