Warga Baureno Bojonegoro Sambut Ramadan dengan Rebutan Gunungan

Warga Baureno Bojonegoro Sambut Ramadan dengan Rebutan Gunungan Warga saat berebut gunungan untuk sedekah bumi dan menyambut datangnya bulan Ramadhan. foto: eky nurhadi/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga Dusun Grenjeng, Desa Sratu, Kecamatan Baureno, berebut gunungan yang terbuat dari aneka macam buah-buahan. Rebutan gunungan itu dalam rangka sedekah bumi dan menyambut datangnya bulan Suci Ramadan.

"Kita rutin gelar setiap tahun kegiatan sedekah bumi ini. Namun karena waktunya berdekatan dengan bulan suci ramadan, sehingga acaranya kita rangkai bersamaan sekaligus," ujar kepala Dusun Grenjeng, Desa Sratu, Sunoko, Senin (23/5).

Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah

Ada dua gunungan yang dibuat warga setempat dan sebelumnya dikirab keliling desa. Dua gunungan kemudian sampai di Petilasan Sumur Nganten dan langsung direbutkan oleh ratusan warga setempat yang hadir pada Sedekah Bumi.

Ratusan warga tampak rela berdesakkan untuk bisa membawa pulang isi gunungan yang dikirab tersebut. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa semua ikut merebut isi gunungan tersebut.

"Yang penting dapat isi gunungannya, gak peduli kalau desak-desakkan," kata salah satu warga, Astuti.

Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza

Warga lainnya Sukardi menjelaskan, petilasan Sumur Nganten ini merupakan makam pasangan suami istri Akuwu Basunanda dan Labda Sari semasa awal kerajaan Majapahit, atau pada saat pemberontakan kerajaan Kahuripan – Daha, Kediri – Singasari.

"Menurut cerita warga, pada masa itu pemerintahan Akuwu Basunanda digulingkan oleh patihnya, Jaya Singa. Akuwu bersama istrinya sempat ditahan dan Jaya Singa naik tahta," ungkapnya.

Namun, karena Akuwu memiliki sifat yang baik, arif, dan bijaksana akhirnya dibebaskan rakyatnya. Sedangkan Jaya Singa tewas dalam pertempuran.

Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan

Sebelum kembali meduduki tahtanya, Akuwu Basunanda dan Labdasari, lebih dulu menyucikan dirinya dengan air di Sumur Nganten untuk menghilangkan sengkala.

"Sampai sekarang kalau ada pasangan pengantin selalu membasuh mukanya ke sini dulu," imbuhnya. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO