TUBAN, BANGSAONLINE.com - Penyerapan tenaga kerja lokal di Sumur Tapen 2 dipersoalkan warga. Pasalnya, penyerapan tenaga kerja antar dusun oleh Pertamina EP dinilai tidak adil.
Seperti diungkapkan Sholihin, warga Desa Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban kepada BANGSAONLINE.com, Jum’at (3/6). Ia mengatakan, pada Kamis (2/6) malam warga Dusun Tapen berkumpul membahas terkait penyerapan tenaga kerja lokal yang tidak sesuai harapan warga. Di mana pembagian tenaga kerja dari Dusun Tapen tidak seratus persen dibanding dusun lainnya, seperti Dusun Lanjam, Banaran dan Malo.
Baca Juga: Berkat Pertamina, Pemuda Berdarah Bojonegoro Sukses Kembangkan Maggot di Banggai Sulteng
“Seharusnya penyerapan tenaga kerja dari Dusun Tapen lebih banyak, karena lokasi sumur ada di Dusun Tapen,” ujarnya.
“Kami meminta minimal warga Tapen lebih banyak yang bekerjda disitu, dibanding dengan dusun yang lain,” tambahnya.
Selain itu, Sholihin juga mempertanyakan adanya warga yang ijazah SMP tetapi dapat diterima bekerja di Pertamia EP. Padahal ketentuannya dan persyaratan yang ada minimal harus ijazah SMA.
Baca Juga: Curi Pipa Pertamina EP, 5 Warga Senori Ditangkap Polisi
Kepala Desa Sidoharjo, Yanto, ketika dikondirmasi terkait hal ini berjanji akan berusaha menuruti permintaan warga Dusun Tapen. “Tetap akan kami usahakan, tetapi kami juga meminta pada warga di Dusun Tapen agar tidak terlalu banyak meminta pembagian penyerapan tenaga kerja supaya tidak mencolok,” katanya.
Sementara Legal And Relations Staff TP Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Aulia Arbiani menyampaikan bahwa perekrutan tenaga lokal dilakukan melalui pemdes dan diketahui muspika. Terkait kebutuhan tenaga lokal, lanjutnya, juga sudah disampaikan pada saat sosialisasi.
"Diharapkan rekrutmen ini dapat berjalan dengan baik, transparansi dan lancar. Selain itu, kami harap desa dapat mengkoordinir hal tersebut dan melihat perioritasnya,” terangnya. (wan/rev)
Baca Juga: Terganggu Aktivitas Well Test, Warga Ngambon Bojonegoro Demo Pertamina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News