BLITAR, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Blitar hingga saat ini belum meninjau lokasi banjir rob di daerah Blitar selatan. Utamanya di pantai Tambakrejo kecamatan Wonotirto dan pantai Serang kecamatan Panggungrejo.
Padahal sesuai informasi yang dihimpun dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blitar, di daerah tersebut pada Rabu (8/6), telah terjadi banjir rob, akibat tingginya gelombang air laut. Air laut masuk ke pemukiman warga yang ada di sekitar pantai. Hal itu sesuai prediksi BMKG bahwa gelombang tinggi dan pasang laut di pesisir pantai selatan Jawa naik dan mencapai puncaknya pada Rabu lalu.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Menanggapi hal itu kepala BPBD Kabupaten Blitar Heru Irawan tidak membantah jika pihaknya memang belum meninjau lokasi banjir rob. Meski sudah ada laporan dari warga di sekitar pantai Serang dan pantai Tambakrejo.
"Laporan baru kami terima, tapi BPBD akan segera menurunkan tim untuk meninjau wilayah yang memang terdampak banjir rob," ungkap Heru kepada wartawan, Kamis (9/6).
Heru menjelaskan, bencana banjir rob akibat naiknya air laut masih pertama kali terjadi di Kabupaten Blitar. Sehingga pihak BPBD sendiri juga masih belum memiliki solusi untuk menanganinya. "Selama bertahun-tahun ya baru kali ini air laut naik sampai ke pemukiman," imbuhnya.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Saat ini untuk meminimalisir dampak dari banjir rob, pihak BPBD sedang berkoordinasi dengan daerah lain yang sudah sering dilanda bencana serupa. Seperti kabupaten Tulungagung dan kabupaten Trenggalek. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi kembali kejadian serupa.
"Kami sedang berkoordinasi dengan daerah yang sudah berpengalaman dan akan segera menerjunkan tim ke sana untuk meninjau lokasi-lokasi yang terdampak," jelasnya.
Heru juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada. Utamanya bagi para nelayan agar tidak melaut saat gelombang tinggi. Selain itu untuk para wisatawan juga diimbau untuk menjauhi titik-titik yang dilarang oleh petugas dan selalu mematuhi peraturan yang ada.
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
"Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa, tapi kami selalu mengimbau warga masyarakat untuk terus berhati-hati jika melakukan aktivitas di dekat pantai," kata Heru.
Lanjut Heru, penyebab fenomena gelombang tinggi adalah penguruh astronomi terjadinya bumi, bulan & matahari berada dalam satu garis lurus mengakibatkan naiknya tinggi muka laut. Hal ini bersamaan dengan terjadinya anomali positif tinggi muka air laut sebesar 15-20 cm. Selain disebabkan dua hal tersebut juga diperkuat dengan adanya penjalaran alun yang dibangkitkan dari pusat tekanan tinggi subtropis di barat daya Australia. (tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News