Mustahil Turunkan Harga Daging Sapi Jadi Rp 80 Ribu per Kg

Mustahil Turunkan Harga Daging Sapi Jadi Rp 80 Ribu per Kg

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Meski populasi hewan sapi di Kabupaten Lamongan alami surplus, harga daging sapi di bulan Ramadan ini relatif mahal. Harga daging sapi di pasaran kini tetap bertengger di kisaran Rp 100 ribu per kilogram (kg).

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Lamongan, Ir Sukriyah, MM melalui Kabid Bina Usaha, Soni mengatakan, target pemerintah menekan harga daging sapi hingga Rp 80 ribu per kg, mustahil dijalankan di Kabupaten Lamongan. Pasalnya, harga daging sapi ditentukan oleh laju permintaan di pasar dan standar harga bibit sapi.

Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport

"Penekanan harga daging sapi hingga Rp 80 ribu hanya bisa terjadi di ibu kota Jakarta dan kota-kota besar. Harga murah tersebut merupakan daging sapi impor. Sedangkan di Kabupaten Lamongan, peternak tidak mungkin menjual sapinya di bawah harga bibit sapi setelah ditambah biaya operasional pemeliharaan," kata Soni, Jumat (17/6).

Harga sapi hidup di Kabupaten Lamongan sebenarnya rendah. Sejak satu bulan terakhir, terjadi penurunan harga sapi hidup hingga Rp 2 juta per ekor. Penurunan harga sapi hidup ini disebabkan oleh kepanikan masyarakat dalam menyikapi rencana pemerintah mengimpor daging sapi murah dari Australia.

"Begitu ada kebijakan impor sapi dan daging impor. Terjadi sentimen negatif terhadap daerah. Akibatnya harga sapi hidup ini jatuh. Sebenarnya, kami merasa kasihan kepada para peternak sapi, jika harga sapi turun mereka menjadi rugi," imbuhnya.
Dikatakannya, Pemda langsung melakukan langkah antisipatif agar harga sapi hidup tidak jatuh terlalu dalam. Upaya yang dilakukan adalah menggelar sosialisasi supaya peternak tidak menjual sapinya di saat gonjang-ganjing seperti sekarang ini.
"Dalam kondisi sekarang ini yang untung adalah para blantik sapi. Tetapi ini sudah menjadi rantai jual-beli di pasar, kami sulit untuk memutusnya," imbuhnya. (qom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO