Disperindag Sumenep Hanya Bisa Pasrah Hadapi Tingginya Harga Daging

Disperindag Sumenep Hanya Bisa Pasrah Hadapi Tingginya Harga Daging Kepala Disperindag Sumenep, Syaiful Bahri

SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten Sumenep kewalahan menekan harga daging sapi. Kini harga daging di Kabupaten Sumenep rata-rata sebesar Rp 110 ribu per kilogram. Meski ada penurunan harga, tapi dirasa masih memberatkan konsumen.

Kepala Disperindag Sumenep, Syaiful Bahri, tidak bisa berbuat banyak soal harga daging itu. Meski ada imbauan dari Presiden RI, Joko Widodo, agar harga daging sebesar Rp 80 ribu per kg, di kabupaten paling timur Madura ini masih tetap di atas Rp 100 ribu per kg.

Baca Juga: BPRS Bhakti Sumekar Luncurkan Program Teranyar, Pembiayaan Tanpa Jaminan untuk Aparatur Desa

“Kami memang tidak bisa berbuat banyak soal harga daging ini,” ungkapnya, Sabtu (18/6).

Menurut Syaiful, tetap tingginya harga daging itu disebabkan harga sapi lokal memang tinggi. Katanya, pedagang tidak mau rugi jika harus menjual daging lebih murah dari harga yang kini beredar di pasaran. Pedagang khawatir hasil yang didapat tidak bisa menutupi biaya yang dikeluarkan untuk beli sapi.

Selain itu, kata mantan Kabag Perekonomian Setkab Sumenep itu, pemerintah tidak memiliki program khusus untuk menekan tingginya harga daging. Dengan demikian, dia mengaku tidak bisa mengambil kebijakan apa pun untuk menekan harga daging.

Baca Juga: Harga Cabai di Pasar Tradisional Sumenep Mulai Merangkak Naik

Ditambahkan, memang ada operasi pasar yang diadakan berkat kerjasama dengan Disperindag Jawa Timur, tapi barang yang didagangkan terbatas untuk sembako saja, sementara daging tidak termasuk dalam komoditi yang disediakan.

“Kami tidak punya kebijakan menekan harga harga daging, karena harga daging dipengaruhi harga sapi lokal.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO