BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Tingginya curah hujan yang turun sejak tiga hari terakhir membuat air Sungai Bengawan Solo di wilayah hilir Bojonegoro mulai merambat naik. Selain mendapatkan kiriman air dari daerah hulu, naiknya air Bengawan Solo juga dipicu adanya kiriman air dari sejumlah anak sungai.
Tampak air berwarna kuning kecokelatan bercampur lumpur mengalir deras. Air yang mengalir deras juga menyeret ranting kering, pelepah pisang, dan tumpukan sampah lainnya. Meski naik, ketinggian air di papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) Bojonegoro masih di bawah siaga. Pada pukul 12.00 WIB siang tadi (19/6) ketinggian air masih di titik 09.51 Dpl, (di atas permukaan air laut).
Baca Juga: Pascabanjir, Polres Ngawi Aktif Pantau Debit Air
Air diprediksi akan terus naik hingga mencapai level dua bahkan tiga. Sebab, saat ini beberapa wilayah di Jawa Tengah sedang terjadi banjir. Di Kabupaten Solo banjir air hujan merendam ribuan rumah. Ketinggian air mulai 2 hingga 3 meter. Otomatis, air banjir tersebut mengalir ke hilir Sungai Bengawan Solo, yakni Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik.
Selain dari wilayah Solo dan sekitarnya, sungai terpanjang di pulau jawa itu juga akan menerima kiriman air dari daerah Ngawi, Madiun, Ponorogo, Blora dan beberapa daerah lain di wilayah hulu. Ditambah lagi dari beberapa anak sungai di Bojonegoro.
Sehingga, Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro diprediksi bakal naik bahkan meluap. Untuk itu, masyarakat di pinggir bantaran diminta mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir di awal musim kemarau ini.
Baca Juga: Perahu Bocor, Empat dari 3 Korban Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Tewas
"Air Bengawan Solo naik dengan cepat setelah ada hujan terus menerus beberapa hari ini,” ujar Suyono, 56, awak perahu penyeberangan, di Desa Grape, Kecamatan Kanor, Minggu (19/6).
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Sukirno menuturkan, curah hujan di wilayah Bojonegoro dan daerah lainnya memang tinggi. Hujan sejak tiga hari ini, kata dia, membuat air Sungai Bengawan Solo mulai naik.
Selain itu, lanjut dia, naiknya air Bengawan Solo juga dipicu kiriman air dari 18 anak Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro mulai Kali Prudung di Kecamatan Padangan, Kali Gandong di Kecamatan Purwosari, Kalitidu di Kecamatan Kalitidu, Kali Mayang di Kecamatan Kalitidu, dan sejumlah anak Sungai Bengawan Solo lainnya.
Baca Juga: HKBN 2023 di Lamongan, Menko PMK Dorong Penerapan Kurikulum Khusus Bagi Pelajar Terdampak Bencana
“Selain itu curah hujan di daerah hulu juga cukup tinggi. Air kiriman dari daerah hulu itu membuat debit air di daerah hilir yaitu Bojonegoro merambat naik,” ungkapnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat Bojonegoro khususnya yang tinggal di bantaran bengawan untuk waspada dan hati-hati. Selain itu, pihak BPBD juga sudah mulai melakukan koordinasi dengan muspika dan kepala desa yang wilayahnya dekat dengan Bengawan Solo.
Banjir Bengawan Solo di Bojonegoro mengancam sedikitnya 634 desa yang tersebar di 11 Kecamatan. Ratusan desa itu tenggelam saat air Bengawan Solo meluap. Selain itu ratusan hektare lahan pertanian dan fasilitas umum juga tak luput dari banjir. (nur/rev)
Baca Juga: Gibran akan Lakukan Penandatangangan Dana Hibah Rp 223 Miliar dari UEA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News