JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sebelum pulang kampung untuk mudik lebaran, puluhan santri Putra Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Seblak, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang mengadakan pertandingan sepak bola api, Senin (20/6) malam. Kegiatan tersebut sudah biasa dilaksanakan para santri saat bulan ramadhan atau peringatan hari besar islam di pondok.
Ada lima kelapa yang sudah direndam minyak tanah untuk digunakan sebagai bola. Kelapa tersebut kemudian disulut hingga api berkobar menyelimutinya. Meski demikian, bola api itu tidak membuat para santri takut. Justru menyambut dengan baik mainan tersebut.
Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang
Setelah bola api menyala, para pemain dikumpulkan di tengah lapangan MA Khoiriyah Hasyim oleh wasit yang akan memimpin pertandingan. Dua klub masing-masinglima pemain yang akan berlaga itu lantas diberi himbauan oleh wasit.
Tepat pukul 22.00 WIB, peluit dibunyikan sebagai pertanda babak pertama dimulai. Tim Ayam melawan Tim Kucing yang bertanding pertama langsung saling serang. Kedua tim sama-sama ngotot untuk mencetak gol. Bola yang berkobar api ditendang kesana-kemari. Tampak kaki para pemain serba hitam karena bekas menyentuh bola api. Tak pelak saat bola tertendang ke luar lapangan, penonton semburat berlarian menghindarinya.
Pada menit ke-3 Rizki Ainun Hakim, penyerang dari tim Ayam berhasil membobol gawang tim Kucing. Penonton yang berada di pinggir lapangan bersorak-sorai memberikan dukungan kepada kedua tim.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Hingga waktu 2x7 menit usai, tim Kucing tidak mampu mencetak satupun gol. Sementara tim Ayam yang berhasil melesakkan 6 gol berhasil lolos ke babak selanjutnya. "Skor berakhir 6-0 untuk kemenangan tim Ayam," kata Alifil Ma'luf, penyiar pertandingan.
Sementara Rizki Ainun Hakim mengaku senang bisa bermain sepak bola api apalagi bisa mencetak gol. "Panas apinya tidak terasa kok, kalau hanya dilihat mungkin terpikir panas di kaki. Tapi saat seru bermain, ternyata tidak panas," katanya ditemui usai bermain.
Bagi timnya, tidak perlu persiapan khusus. Karena dinilai sama strategi dan cara bermainnya dengan sepak bola biasa. "Kita sudah biasa bermain seperti ini (bermain sepak bola api, red). Karena saat peringatan hari besar islam di pondok biasanya juga diadakan lomba sepak bola api," tandas siswa kelas XI SMK Khoiriyah Hasyim Seblak tersebut.
Baca Juga: Jadi Gunjingan Warga, Oknum Kades di Jombang Gadaikan Mobil Siaga Desa dan Motor Dinas
Mahfudz Mahotra, Ketua Panitia lomba sepak bola api menjelaskan, kegiatan tersebut biasa dilaksanakan pengurus pondok asuhan Nyai Hj Mahsunah Faruq itu usai penutupan pondok ramadhan. Disamping itu, saat peringatan hari-hari besar islam tertentu juga digelar pertandingan serupa.
"Kalau bulan ramadhan, sebelum santri mudik kita adakan pertandingan sepak bola api. Itu rutin kita lakukan setiap tahun," kata santri asal Kalimantan tersebut.
Menurut Mahfudz, pertandingan bola api selalu ditunggu para santri. Selain itu, keseruan pertandingan dirasa bisa mempererat persahabatan antar santri. "Ini kan butuh kekompakan. Kebersamaan diantara mereka juga bisa semakin terjaga," tukasnya.
Baca Juga: Perangkat Desa di Jombang Ditangkap Usai Terlibat Illegal Logging
Selain tim Ayam dan Kucing, dua tim lainnya yaitu tim Kumbang dan Boyo juga akan bertanding. "Ada empat tim yang ikut. Setelah pertandingan pertama, yang menang sudah otomatis maauk final berebut juara satu. Sedangkan yang kalah bertanding kembali untuk memperebutkan posisi ketiga," bebernya. (jbg1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News