GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kondisi ekonomi bangsa yang lesu di tahun 2016 ini, berdampak terhadap sektor usaha. PT PG (Petrokimia Gresik) misalnya, perusahaan pemroduksi pupuk terlengkap di Indonesia ini juga terpengaruh dengan lesunya kondisi ekonomi tersebut.
Namun, kondisi itu justru malah dijadikan motivasi oleh manajemen Petrokimia Gresik untuk berjibaku dalam mempertahankan penjualan pupuk. Bahkan, untuk meningkatkan penjualan.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
"Kami akui kondisi ekonomi bangsa yang sedang lesu saat ini juga berdampak terhadap penjualan pupuk. Tapi kami bekerja keras untuk upaya mempertahankan penjualan, bahkan meningkatkannya," kata Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Wahyudi, didampingi Manajer Humas PG, Yusuf Wibisono, kemarin.
Menurut dia, sejauh ini serapan pupuk untuk kebutuhan petani berjalan lancar. Pupuk terdistribusi ke petani dengan baik. Ia juga memastikan kalau kebutuhan pupuk lebih dari cukup. "Sehingga, tidak terjadi kelangkaan pupuk," jelasnya.
Wahyudi lebih jauh menyatakan, manajemen Petrokimia Gresik bahu membahu dan saling berjibaku untuk menjalankan tugas yang diberikan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pupuk petani pada musim tanam tahun 2016.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
"Langkah ini dilakukan sebagai salah satu ikhtiar Petrokimia Gresik mendukung program Presiden RI, Joko Widodo untuk mewujudkan ketahanan pangan," terangnya.
Termasuk tugas dalam memberikan sumbangsih untuk pendapatan negara. Di mana, di tahun-tahun sulit ini, PG salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) diberikan patokan target bisa mendapatkan laba Rp 2 triliun.
Meski target itu dirasa berat, dengan kekompakan manajemen dan dukungan masyarakat, Petrokimia Gresik akan berusaha maksimal untuk mewujudkannya.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
"Dengan kondisi ekonomi lesu ini, kami estimasikan bisa memperoleh laba kisaran Rp 1,7 triliun. Tapi, kami optimis bisa naik," katanya.
Dia pun mencontohkan, bahwa target yang diberikan oleh pemerintah itu bisa dianalogkan seperti seorang bapak menargetkan perolehan ranking anaknya yang sekolah.
"Kalau gak bisa rangking 1, ya 2. Kalau gak bisa ya 3. Kalau tetap gak bisa ya yang penting lulus," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News