Presiden: Saya tak Akan Minta Maaf ke PKI, Tapi Ada yang Menggoreng-goreng

Presiden: Saya tak Akan Minta Maaf ke PKI, Tapi Ada yang Menggoreng-goreng Presiden Joko Widodo. foto: bisnis

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Presiden Joko Widodo () menegaskan bahwa pemerintah tidak akan meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia () tentang seputar peristiwa 1965. "Tidak ada rencana dan pikiran saya untuk minta maaf terhadap ," kata dalam acara buka puasa bersama di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Jakarta, Senin, 27 Juni 2016.

"Tapi sekali lagi ada yang menggoreng-goreng isu tersebut. Tak ada rencana minta maaf ke ," kata dia.

Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik

"Sebetulnya sudah berkali-kali saya sampaikan, bertemu dengan PP Muhammadiyah saya sampaikan, bertemu dengan PBNU juga saya sampaikan. Bertemu dengan tokoh masyarakat dan ulama juga sudah saya sampaikan termasuk saat upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya setahun yang lalu juga sudah saya katakan," kata dalam sambutannya.

Presiden bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba menghadiri acara tersebut pada sekitar pukul 17:15 WIB didampingi sejumlah pejabat negara antara lain Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman serta Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo serta tiga kepala staf matra dari TNI AD, AU dan AL menyambut rombongan kepresidenan di Mabes TNI.

Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi

Presiden menyatakan kekesalannya terhadap isu yang beredar mengenai rencana negara untuk meminta maaf kepada .

Kepala Negara mengatakan pemerintah hanya berfokus kepada pembangunan untuk masa depan dengan mengutamakan persatuan rakyatnya sebagai modal di tengah kompetisi global.

"Untuk menyongsong masa depan agar lebih baik, agar peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi, oleh sebab itu kita harus merajut kebersamaan, merajut persatuan untuk membangun bangsa ini, untuk menjadi bangsa yang siap berkompetisi, bangsa yang maju, bangsa yang memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya," tegas .

Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran

Dalam sambutan itu Presiden juga menyampaikan pemerintah akan tetap mengutamakan satuan teritorial sebagai pendeteksi ancaman-ancaman terhadap kesatuan NKRI.

Kendati terdapat kajian akademik yang menjadi pijakan pemerintah untuk menghadapi ancaman terhadap negara, namun yakin pemerintah tetap membutuhkan satuan teritorial.

Dalam acara tersebut, Presiden melakukan buka bersama dengan seluruh anggota TNI dan staf serta veteran TNI.

Baca Juga: Di Banyuwangi, Khofifah Ucapkan Selamat untuk Prabowo dan Gibran

Buka puasa ini dimulai pukul 17.00. Acara ini juga mengusung tema "Jadikan Hikmah Puasa Ramadan sebagai Peningkatan Kualitas Iman dan Taqwa". Hadir dalam acara tersebut mantan Wakil Presiden Try Sutrisno dan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochgiyarto.

Sumber: antara/tempo.co

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO