NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Usai Sekdakab Nganjuk, Masduqi, resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait proyek pengadaan kain batik APBD 2015, dan hampir dua bulan ini mendekam dalam tahanan klas II A Kediri, hingga saat ini tupoksi (tugas pokok dan fungsi) Sekdakab terbengkalai.
Wakil Bupati Nganjuk Abdul Wachid Badrus mengatakan, bahwa sampai saat ini memang belum ada pejabat sementara yang menggantikan Sekda nonaktif Masduqi.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Terima Penghargaan UHC pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Sedangkan kedudukannya sendiri sebagai orang nomor 2 di Kabupaten Nganjuk, tidak pada posisi bisa menggantikan tugas-tugas Sekda yang ditinggalkan tersebut. "Jadi saya tidak mengambil alih tugas Sekda," kata Gus Wachid, saat dikonfirmasi, di Pendopo, kemarin.
Informasi dihimpun menyebutkan, bahwa sejak Masduqi ditahan di Lapas Kelas IIA Kota Kediri pada 29 April 2016 lalu, tugas surat-menyurat dan administrasi penting Sekda Nganjuk sempat beralih ke tangan Wabup.
Terkait hal itu, Gus Wachid, sapaan akrab Wabup, dirinya membenarkannya.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Bahas Ketahanan Pangan di Peringatan HKG PKK ke-52
Namun, dia sekali lagi menegaskan, bahwa posisinya bukan menggantikan tugas Sekda. "Hanya teken administrasi. Soal pengganti Sekda itu ada prosedurnya sendiri. Kan masih ada Bupatinya," ujarnya. Gus Wachid menambahkan.
Ditanya kapan dan siapa yang disiapkan untuk mengganti jabatan Sekda Nganjuk, Gus Wakid menjawab singkat, bahwa itu tetap berada di tangan Bupati Nganjuk.
Sementara informasi yang berkembang, belakangan ini Bupati Nganjuk Taufiqurrahman lebih sering pergi keluar kota. Terakhir, sejak Senin (20/06) Bupati dikabarkan terus berada di Jakarta, dan belum kembali berkantor di Pendopo.
Baca Juga: Museum Anjuk Ladang Gelar Pameran Bertema Jejak Rempah Nusantara
Terkait hal itu, Gus Wachid lagi-lagi mengatakan bahwa situasi ini tidak berarti bahwa dia kini bisa menangani tugas-tugas bupati di Nganjuk. Menurut Gus Wachid, sampai saat ini dia tetap pada perannya sebagai wakil bupati. Contohnya, di bulan puasa ini, Gus Wachid berbagi jadwal dengan bupati untuk berkeliling desa-desa dalam Kegiatan Safari Ramadan.
"Ya di beberapa jadwal lokasi (Safari Ramadan) memang saya yang hadir, karena beliaunya tidak dapat hadir," jelasnya. (dit/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News