Tanggapan Gereja soal Kebohongan Pendeta Ruth Ewin Ngaku-ngaku Cucu Kiai Tebuireng

Tanggapan Gereja soal Kebohongan Pendeta Ruth Ewin Ngaku-ngaku Cucu Kiai Tebuireng Pendeta Ruth Ewin. foto: youtube

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pendeta wanita bernama Ruth Ewin mengaku-ngaku sebagai cucu Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri Pondok Pesantren dan organisasi keagamaan besar Nahdlatul Ulama (NU). Pengakuan itu direkam dalam video kemudian disebar lewat media sosial you tube berjudul: Kesaksian Pdm Ruth Erwin cucu dari seorang Kyai BESAR “PESANTREN TEBUIRENG” YANG TELAH MENEMUKAN JALAN YANG BENAR YAITU TUHAN YESUS HALELUYAH……..

Karuan saja masyarakat – terutama di Jawa Timur - geger. Keluarga Pondok Pesantren Jombang pun langsung melakukan klarifikasi.

Ustadz Lukman Hakim, koordinator Tim Klarifikasi Pondok Pesantren , menegaskan bahwa pengakuan perempuan bernama Ruth Erwin itu bohong besar. Bahkan dalam silsilah keluarga sama sekali tak dikenal wanita bertubuh gemuk dengan rambut sebahu. Keluarga besar juga tak satupun mengenal wanita tersebut.

"Yang bersangkutan (Ruth Erwin) sudah mengakui hal itu (bohong) di hadapan Tim Klarifikasi dari Pesantren yang disaksikan Pengurus Gereja YHS Blitar pada 25 Juni 2016," kata Ustadz Lukman Hakim dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke  BANGSAONLINE.com, Jumat (1/7).

Lukman menegaskan, hasil temuan tim klarifikasi yang bertemu dengan Pdt Ruth Erwin dan pihak Gereja Yakin Hidup Sukses (YHS) Blitar, telah mendapat kepastian bahwa pengakuan Pendeta Ruth Erwin sebagai keturunan Kiai adalah bohong.

(BACA: -ruth-ewin-blitar-jawa-timur-akui-telah-berbohong" style="background-color: initial;">Ngaku Cucu Kiai , Pendeta Ruth Ewin Blitar Jawa Timur Akui Telah Berbohong)

Meski demikian pihak gereja mengakui kalau yang mengunggah video berisi pengakuan bohong itu adalah pihak gereja YHS.

"Pihak Gereja YHS Blitar juga telah mengakui adanya peran aktif dan keterlibatan dari salah satu jemaatnya dalam proses pengunggahan video berjudul 'Ex Muslim Cucu Kyai Pesantren Jadi Pendeta' yang beredar di situs Youtube itu," bebernya.

Dia menambahkan, video yang diunggah itu menyebar secara viral di berbagai media sosial, dianggap telah sangat merugikan Keluarga Besar Pondok Pesantren .

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO