JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Perhatian Pemerintah Kabupaten Jombang terhadap kesejahteraan masyarakat dan terjaminnya pendidikan anak ternyata belum menyentuh seluruh lapisan warga miskin. Terbukti, Reyang Permana (11) salah satu siswa kelas VI SD di kota santri luput dari sentuhan Pemkab sebagai pengayom masyarakat.
Reyang yang merupakan putra ketiga dari pasangan suami istri (Pasutri) Adi Suparno (40) dan Anik Nur Sholikhah (36) itu rela tidak bermain dengan teman-temannya karena harus mencari uang untuk biaya sekolah dengan cara memberikan jasa pengelapan kendaraan orang. Bocah asal Dusun/Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto itu setiap hari sepulang dari ngaji pergi ke salah satu apotek di belakang RSUD Jombang untuk mengelap kendaraan pengunjung. Baik sepeda motor maupun mobil.
Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang
Hebatnya, dalam pantauan Bangsaonline secara tersembunyi di lokasi Reyang mengelap kendaraan, meskipun sudah mengelap kendaraan pengunjung, Reyang tidak lantas meminta uang sebagai tanda balas jasanya. Namun, bocah mungil tersebut memilih menunggu diberikan pemilik kendaraan. Bahkan, Ia selalu menanyakan kepada pemilik kendaraan yang memberi uang di atas Rp 2000 karena dianggap terlalu banyak.
Bagi cucu Mainten (70) itu, dirinya malu kalau harus meminta-minta kepada orang tanpa memberikan jasa. "Saya malu kalau minta-minta. Ini saya ngelap juga tidak maksa orang untuk ngasi. Kalau dikasi saya terima, kalau tidak dikasi juga ndak apa-apa," kata Reyang dengan penuh polosnya saat ditemui di Jl Adityawarman tempatnya mengelap kendaraan, Senin (25/7) sore jelang maghrib.
Baginya, lebih baik menukarkan jasa yang dimiliki daripada harus meminta-minta. "Saya bukan peminta-minta. Lebih baik saya bekerja seperti ini daripada saya mengemis di jalan, sembari mencari pekerjaan lain, siapa tahu ada," tandasnya
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Kesehariannya, Reyang menaiki sepeda ontel saat berangkat dari rumahnya untuk mencari uang. "Saya tidak bisa melarang karena memang kami tidak mampu memberikan uang jajan. Jadi, dia mencari uang sendiri," kata Anik Nur Sholikhah yang tak lain ibu kandung Reyang saat ditemui di rumahnya, Selasa (26/7) pagi.
Selain untuk uang jajan setiap hari, Reyang juga menabung sebagian hasil usaha mengelap kendaraan. "Tapi tidak pernah banyak, paling banyak hanya sekitar Rp 20 ribu," ucapnya.
Meskipun orang tuanya lengkap, tapi hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Adi, ayah Reyang mencari nafkah keluarga dengan menjadi kuli bangunan dan mengamen dari rumah ke rumah warga. "Untuk bayar uang seragam Rp 450 ribu saja kami masih nyicil. Sekarang belum lunas," lanjutnya.
Baca Juga: Jadi Gunjingan Warga, Oknum Kades di Jombang Gadaikan Mobil Siaga Desa dan Motor Dinas
(Rumah Reyang Permana di Dusun/Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto)
Anik juga menceritakan bahwa keluarganya tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Termasuk bantuan khusus pendidikan anaknya melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) maupun Program Keluarga Harapan (PKH). "Pernah mengajukan, tapi tidak dapat sampai sekarang," tuturnya.
Baca Juga: Perangkat Desa di Jombang Ditangkap Usai Terlibat Illegal Logging
(BACA: Pemkab Baru Tahu, Reyang si Bocah SD Tukang Lap di Jombang Tak Tersentuh Bantuan)
Keluarga yang tinggal di rumah berukuran 3,5 x 9 meter itu berharap pemerintah memberikan perhatian. "Semoga diperhatikan, kami sebenarnya juga ingin hidup seperti yang lain. Semoga Reyang juga bisa selesai sekolahnya sampai lulus," tukasnya. (rom/ony/dio)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News