Pemkab Baru Tahu, Reyang si Bocah SD Tukang Lap di Jombang Tak Tersentuh Bantuan

Pemkab Baru Tahu, Reyang si Bocah SD Tukang Lap di Jombang Tak Tersentuh Bantuan Reyang Permana saat ditemui di tempatnya 'bekerja' sebagai tukang lap kendaraan. foto: ROMZA/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang berjanji segera melakukan pengecekan untuk mengetahui kondisi keluarga Reyang Permana (11) asal Dusun/Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto. Di samping itu, tim dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Jombang juga akan membantu keluarga Reyang jika ternyata sesuai kriteria penerima bantuan.

Reyang yang merupakan putra ketiga dari pasangan suami istri (Pasutri) Adi Suparno (40) dan Anik Nur Sholikhah (36) itu rela tidak bermain dengan teman-temannya karena harus mencari uang untuk biaya sekolah dengan cara memberikan jasa pengelapan kendaraan orang.

Baca Juga: Demi Anak Bisa Belajar Daring, Seorang Wali Murid di Jombang Jual Kambing untuk Beli Ponsel

Bocah polos ini setiap hari sepulang dari ngaji pergi ke salah satu apotek di belakang RSUD Jombang untuk mengelap kendaraan pengunjung. Baik sepeda motor maupun mobil. (BACA: Reyang Permana Bocah Kelas VI SD di Jombang, jadi Tukang Lap agar Bisa Sekolah)

Hebatnya, dalam pantauan Bangsaonline secara tersembunyi di lokasi Reyang mengelap kendaraan, meskipun sudah mengelap kendaraan pengunjung, Reyang tidak lantas meminta uang sebagai tanda balas jasanya. Namun, bocah mungil tersebut memilih menunggu diberikan pemilik kendaraan. Bahkan, Ia selalu menanyakan kepada pemilik kendaraan yang memberi uang di atas Rp 2000 karena dianggap terlalu banyak.

(BACA: Belajar pada Reyang Bocah Kelas VI SD di Jombang: Pekerja Keras, Anti Ngamen)

Baca Juga: Sempat Viral di Medsos Karena Tak Dapat BLT, Janda Asal Jogoroto Dikunjungi Kapolsek

"Terus terang kami belum tahu. Kita akan terjunkan tim untuk mencari data lengkapnya. Apakah betul yang bersangkutan belum masuk database. Seandainya belum, kami akan melakukan pendataan dan langsung melaporkan ke Kemensos," ujar Heru Widjajanto, Kepala Dinsosnakertrans Jombang, Rabu (27/7).

Menurutnya, dalam waktu dekat, keluarga Reyang dipastikan akan menjadi salah satu penerima bantuan. Sebab, sistem pelaporan data dari daerah ke Kemensos sudah menggunakan mekanisme online.

"Jadi setelah data dikirim, besoknya langsung divalidasi oleh kementerian. Jika memenuhi 11 kreteria yang ditentukan, maka akan terbit SK (Surat Keputusan). Selanjutnya, pada pencairan berikutnya namanya sudah masuk sebagai penerima bantuan," paparnya.

Baca Juga: Lumpuh Sejak Kecil, Daryanto, Pemuda 22 Tahun di Jombang Butuh Uluran Tangan

Heru juga mengakui jika ada sebagian warga yang tak masuk dalam database. Kendati sebetulnya mereka layak menjadi penerima bantuan. Baik program dari pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah.

(Rumah Reyang Permana di Dusun/Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto)

Baca Juga: Butuh Uluran Tangan, Remaja 16 Tahun di Jombang ini Tak Bisa Berjalan Sejak Kelas Satu MI

Ia menyatakan, hal itu terjadi karena persoalan komunikasi di pemerintah desa. "Kalau dulu, verifikasi itu 6 bulan sekali. Sedangkan mulai Juni 2016 ini, verivikasi dan validasi data akan kita lakukan setiap 1 bulan sekali. Sehingga keakuratan data ini bisa mendekati maksimal," terangnya.

Dari data Dinsos, sebanyak 12.789 warga Kota Santri tercatat sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Sedangan 550.845 warga terdata sebagai Pemenerimaan Bantuan Iuran (PBI).

"PBI itu bantuan di bidang kesehatan. Seperti penerima bantuan KIS (Kartu Indonesia Sehat). Tahun ini ada penambahan sebanyak 32.492 warga," beber Heru.

Baca Juga: Bocah SD di Jombang Sehari-hari Rawat Neneknya yang Sakit

Sedangkan penerima Jamkesda yang bersumber dari anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur sebanyak 32 ribu. Dan 85.130 warga pemegang Kartu Jombang Sehat (KJS) yang bersumber dari APBD Kabupaten Jombang. (rom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO