SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Sidoarjo terus membenahi fasilitas umum dan ruang publik agar nyaman dan aman bagi warganya.
Salah satu upayanya, Pemkab berencana kerja sama dengan United Cities and Local Goverments Asia-Pacicif (UCLG ASPAC), sebuah organisasi internasional beranggotakan pemerintah lokal di kawasan Asia-Pasific, untuk merencanakan ruang publik yang melibatkan warga.
Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo
Rencana kerja sama itu diawali dengan kunjungan tim UGLG ASPAC dan UN Habitat, organisasi sayap PBB yang membahas soal isu-isu permukiman, ke Kabupaten Sidoarjo, Jumat (29/7) sore.
"Sidoarjo akan dibantu untuk merencanakan fasilitas publik dengan melibatkan warga," ungkap Kepala Dinas PU Bina Marga Sidoarjo, Sigit Setyawan.
Didampingi Kabid Pemeliharaan Dinas PU Bina Marga Sidoarjo, Yunan Khoiron, Sigit Setyawan mengantar dua pejabat UN Habitat, di antaranya Public Space Program Manager UN Habitat, Cecilia Anderson dan dua orang dari UCLG ASPAC, melihat kondisi trotoar dan zebra cross di Jalan Monginsidi, Kota Sidoarjo.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo: 4 Saksi Bantah Terima Uang
Hampir satu jam, mereka mengamati trotoar dan zebra cross di Jalan Monginsidi. Hasilnya, ternyata kondisi trotoar dinilai masih belum nyaman dan aman bagi para pejalan kaki.
"Lampu penerangan trotoar masih kurang sehingga tidak aman bagi pejalan kaki," cetus Atik Kumala Dewi, Strategic Service Manager UCLG ASPAC saat mengamati kondisi PJU di Jalan Monginsidi.
Selain itu, ternyata masih ada Pedagang Kaki Lima (PKL) yang memanfaatkan trotoar untuk berjualan. "Seharusnya PKL disediakan space (lahan) agar tidak menganggu pejalan kaki," jlentreh Atik didampingi Nanda Sihombing, Strategic Service Officer UCLG ASPAC.
Baca Juga: Pastikan Layanan Kesehatan Optimal, Pjs Bupati Sidoarjo Sidak RSUD Notopuro
Mereka juga menyoroti keberadaan Zebra Cross, yang dianggap belum aman bagi pejalan kaki. Sebab kondisi zebra cross ternyata lebih rendah dari trotoar, sehingga penyebrang jalan harus turun dari trotoar dan mobil bisa tetap melaju tanpa harus dipaksa menurunkan kecepatannya.
"Masukan-masukan ini menjadi bahan untuk merencanakan pembangunan trotoar selanjutnya, tentunya akan kami kaji karena terkait dengan regulasi dan instansi lain," tandas Sigit.
Sigit pun mengakui jika selama ini, pembangunan fasilitas umum dan ruang publik dikerjakan berdasarkan versi pemerintah. Karena itulah, pihaknya merespon positif upaya UCLG ASPAC yang berniat mendampingi Pemkab Sidoarjo untuk merencanakan ruang publik dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
Baca Juga: Siang-Malam, Plt Bupati Sidoarjo Sisir Warga yang Butuh Bantuan
"Ini baru langkah awal. Nantinya akan ditindaklanjuti dengan pelatihan-pelatihan oleh UCLG ASPAC, termasuk forum konsultasi dengan warga," pungkas Sigit Setyawan. (sta/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News