SURABAYA (bangsaonline)- Abd Hadi, Dosen Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam dikukuhkan sebagai gubes bidang Ilmu Tafsir. Pengukuhan tersebut dilakukan di Auditorium UIN Sunan Ampel, Rabu (12/3/2014).
Dia dikukuhkan Rektor UINSA sekaligus Ketua Senat, Prof Dr H Abd A’la MAg di hadapan civitas akademika UINSA, rektor perguruan tinggi (PT) se-Surabaya, serta para undangan. Abd Hadi tercatat sebagai gubes yang ke-44 yang dimiliki UIN Sunan Ampel. “Saat ini jumlah gubes yang aktif ada 31 orang, pengukuhan Pak Abd Hadi ini yang ke-44, untuk UIN dia yang ke satu,” ujar Abd A’la, usai Rapat Terbuka Senat UIN Sunan Ampel.
A’la mengaku, jumlah gubes yang dimiliki masih tergolong kurang. Menurutnya, sebagai Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) harus memiliki gubes sebanyak-banyaknya. Hal itu karena proses transformasi pengetahuan antara dosen dan mahasiswa harus dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang masing-masing. “Jumlah ini masih kurang, sekarang waktunya memberikan pelayanan yang terbaik, saya berharap ke depan banyak profesor di UIN Sunan Ampel,” katanya.
A’la tidak hanya berharap. Ia berjanji akan mendorong semua dosen untuk memiliki gelar profesor. Salah satu yang dilakukan, diantaranya adalah dengan rajin meneliti, dan menulis. Langkah konkret ini sangat berpengaruh. Pasalnya, untuk menjadi profesor, saat ini harus bisa menulis di jurnal internasional sebanyak tiga kali.
Abd Hadi dalam pidato pengukuhannya mengambil tema “Metodologi Tafsir Kontemporer dengan Pendekatan Interdisipliner”. Kata dia, penafsiran tentang al quran beragam. Fenomena keberagaman penafsiran ini bisa dipetakan menjadi dua. Pertama, penafsiran yang mengandalkan pemahaman yang bersifat harfiah tekstual terhadap Al quran. Kedua, penafsiran yang memanfaatkan strategi-strategi ilmu interdisipliner.







