SE Bupati Tak Bertaring, Truk Galian Tetap Jalan di Jam Terlarang

SE Bupati Tak Bertaring, Truk Galian Tetap Jalan di Jam Terlarang Dump truk pemuat galian saat melintas di jam-jam padat. (ft-syuhud/ BANGSAONLINE)

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Surat Edaran (SE) Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, berisikan larangan truk pemuat galian C maupun bahan tambang lain melintas saat jam padat yang diberlakukan mulai 20 April 2015, benar-benar tidak bertaring alias mandul.

Terbukti, larangan truk pemuat galian C maupun truk pemuat batu bara di Kabupaten Gresik melintas pada pagi hari mulai pukul 05.00 WIB-08.00 WIB dan sore hari mulai pukul 15.00 WIB-18.00 WIB, ternyata tidak digubris oleh pengusaha galian di Kabupaten Gresik. Khususnya, sopir truk.

Kondisi ini tentu membuat masyarakat naik pitam. Mereka mengancam akan menghentikan paksa lalu lalang truk pemuat tambang tersebut jika tetap bandel. "Ini warga Manyar ngamuk dengan bandelnya para sopir dan pengusaha truk galian yang tetap melintas saat jam terlarang," kata Sukhoiri, SH, warga Manyar dengan nada geram, Sabtu (6/8).

Dia dan masyarakat Manyar terus-terusan telah dibuat geram dengan ulah pengusaha dan sopir truk galian C tersebut. Sebab, mereka setiap hari tetap melakukan aktivitas di jam-jam terlarang.

"Mereka kan sudah tahu kalau larangan truk pemuat galian C maupun truk pemuat batu bara di Kabupaten Gresik lewat antara pukul 05.00 WIB-08.00 WIB dan pukul 15.00 WIB-18.00 WIB, tapi kok tetap dilanggar. Ini sebenarnya siapa yang jarak. Pemerintahnya selaku pengeluar kebijakan atau pengusahanya. Atau dua-duanya," cetusnya.

Sukhoiri mengaku bahwa masih maraknya truk yang melintas pada saat jam terlarang terbukti pada hari Sabtu (6/8) pukul 06.00 WIB. Di mana, ketika dia berangkat mengatarkan anaknya sekolah. Namun, begitu saat kendaraan yang ditumpanginya sampai di tugu Tenger, tidak bisa bergerak.

Sebab, truk-truk besar pemuat galian C sudah berjajar. Bahkan, kemacetannya hingga jembatan Manyar atau berkilo-kilo meter. Dampaknya, masyarakat yang mau berangkat kerja, yang mengantarkan anak sekolah terjebak kemacetan.

Tidak jarang dari mereka yang terlambat masuk kerja dan sekolah. "Akibat ulah pengusaha dan sopir truk itu masyarakat yang selalu dirugikan," gerutunya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO