SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo bakal intensif menggandeng perusahaan untuk membangun Pos Pemadam Kebakaran (Damkar). Upaya ini ditempuh di tengah keterbatasan anggaran. Sementara, saat ini baru ada tiga Pos Damkar dari jumlah ideal sebanyak 34 Pos Damkar.
Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito menjelaskan, untuk daerah yang tingkat kebakarannya cukup tinggi, pelayanan pemadam tidak boleh lebih dari 15 menit. Artinya setiap radius 2,5 kilometer ada satu pos Damkar. "Tapi kita masih punya tiga Pos Damkar dan belum bisa mencover semua wilayah," ujarnya, Selasa (9/8). Tiga Pos Damkar ini, berada di Kecamatan Buduran, Waru dan Krian.
Baca Juga: Bangga! Miliki 46 Desa Digital, Kabupaten Sidoarjo Peroleh Apresiasi Wamen Komdigi
Karena itu, ketika ada kebakaran, rata-rata unit mobil pemadam butuh waktu sekitar 23 menit untuk sampai lokasi. Hal ini tidak lepas dari radius lokasi pos Damkar. Sebagai wilayah yang terdiri dari 18 kecamatan, idealnya Kabupaten Sidoarjo mempunyai 34 pos Damkar.
Asumsinya, kata Dwijo, di tiap kecamatan ada yang dua pos damkar atau lebih tergantung kepadatan dan tingkat resiko kebakaran. Namun karena keterbatasan anggaran, pihaknya tidak nampu membangun Pos Damkar sendiri.
Karena itulah, BPBD menggandeng perusahaan untuk pengadaan Pos Damkar, misalnya lahan bisa disediakan swasta atau bisa juga berupa bangunan. Kata Dwijo, BPBD sudah berkomunikasi dengan Apindo dan elemen pengusaha lainnya agar ikut berpartisipasi membangun Pos Damkar.
Baca Juga: Taman Tara Pagerwojo Rampung Dibangun, DLHK Sidoarjo: Jadi Tempat Bermain yang Nyaman
Sekretaris Komisi C DPRD Sidoarjo, Imam Supii mendukung agar pengusaha berperan serta dalam pemenuhan fasilitas Damkar. "Jika lokasi Pos Damkar dekat, kalau ada kebakaran bisa cepat ditangani," tegasnya. Politisi PDI-P ini pun meminta Pos Damkar ditempatkan di lokasi strategis. (sta/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News