SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Buku berjudul “Guru Ngaji Langgar, Sebagai Warisan Islam Nusantara” karya Ketua DPRD Situbondo, Bashori Shanhaji mendapat sambutan hangat sejumlah kalangan.
"Buku ini dimaksudkan untuk membesarkan hati kami sebagai bagian dari guru ngaji yang bertempat tinggal di pelosok desa. Saat ini guru ngaji di langgar atau surau itu banyak tantangan dengan berbagai dinamikanya," ujar penulis dalam acara launching yang digelar di Gedung NU Situbondo, kemarin (13/8).
Baca Juga: Polres Situbondo Ringkus 2 Pengedar Ratusan Pil Trex
Dalam bukunya, politisi asal PKB ini mengungkapkan, Langgar yang sejak dulu menjadi dasar bagi anak-anak untuk mengetahui pendidikan agama dan moral sejak dini fungsinya kini sudah mulai menurun sejalan dengan melejitnya kecenderungan masyarakat untuk hidup konsumtif materealistik dan cenderung mengedepankan penampilan gaya hidup. Menurutnya, kini masyarakat lebih memperhatikan pada pemenuhan kewajiban bagi putra putrinya terhadap pendidikan formal, namun kurang memperhatikan kepada kebutuhan untuk bisa hidup mandiri secara rohani.
"Coba kita lihat saat ini, sudah terjadi degradasi moral bagi generasi muda, dan ini sangat kita rasakan, sekolah sekolah formal pun kini disibukkan dengan upaya untuk menghidupkan pendidikan karakter, namun dampaknya masih belum kita rasakan," ungkap Bashori kepada BANGSAONLINE.com
Bashori menjelaskan, keberadaan lembaga pendidikan yang diselenggarakan di langgar atau surau ini adalah merupakan keunikan tersendiri di Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena tidak ditemukan di negara islam manapun, terutama di negara negara timur tengah. Dengan pegamatan itu Bashori berkesimpulan bahwa pendidikan di langgar atau di surau itu adalah merupakan warisan Islam Nusantara.
Baca Juga: Gelar Demo, Massa Aksi Desak KPK Tangkap Bupati Situbondo
"Di langgar itu anak-anak diajari pendidikan keagamaan, di dalamnya ada kesalehan sosial, kejujuran, etos kerja, keadilan, nasionalisme, tidak korupsi dan sangat mengedepankan kesetaraan, dan ini harus diapresiasi dan diperdulikan baik pendidikan langgarnya maupun guru ngajinya atau yang populer disebut kyai kampung," tuturnya.
"Saya berharap buku kecil ini bermanfaat untuk kepentingan mempertahankan media dakwah melalui pendidikan non formal yang bernama langgar itu," lanjutnya.
Sementara Anggota DPR RI Nasim Khan yang ikut hadir dalam launching tersebut juga mengapresiasi buku karya Bashori tersebut.
Baca Juga: Klarifikasi 2 Kiai soal Korupsi Bupati Situbondo: Tidak Ada Penggeledahan KPK
"Buku ini bagus sekali, buku karangan ketua DPRD Situbondo Pak Bashori ini akan saya kordinasikan dengan PBNU, agar buku ini bisa menjadi pemicu semangat dan rangsangan bagi kita untuk juga bisa berkarya, terutama bagi generasi muda kita, agar ke depan bisa lebih baik," kata Ir. Nasim Khan. (stb1/had/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News