SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Para siswa SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo kini lebih semangat belajar bahasa dan budaya Negeri Sakura (sebutan negara Jepang). Sebab mereka bisa belajar langsung dari seorang guru bahasa asal Jepang.
Sejak tahun 2015 lalu, SMAMDA mendapatkan bantuan seorang guru bahasa dari Japan Foundation melalui Program Nihongo Partners. "Tahun ini kami kembali mendapatkan kepercayaan dari Japan Foundation yang menempatkan seorang guru bahasa Jepang selama setahun di SMAMDA," cetus Kepala SMAMDA Wigatiningsih, Kamis (18/8).
Baca Juga: Polisi di Sidoarjo Edukasi Bahaya Kekerasan Anak pada Guru Sekolah
Kata Wigatiningsih, Program Nihongo Partners itu sudah berjalan sejak tahun 2015 lalu, setelah pihaknya berkomitmen memajukan program studi (prodi) Ilmu Bahasa dan Budaya, satu di antara tiga prodi di SMAMDA. Tahun 2015, seorang guru bahasa asal Jepang, Ejima Ayae, selama setahun mengajar bahasa dan budaya Jepang di SMAMDA.
Melalui program serupa, tahun 2016 ini, tugas mengajar bahasa dan budaya Jepang ini diteruskan oleh Matsumoto Sumire, seorang mahasiswi sebuah Perguruan Tinggi (PT) di Jepang. "Guru asal Jepang ini akan mendampingi guru bahasa Jepang, mengajar di kelas. Selain belajar logat asli Jepang, siswa juga bisa belajar budaya Jepang," imbuh Lisa Anggraini, guru SMAMDA yang mengajar bahasa Jepang.
Dengan adanya guru bahasa asal Jepang ini, siswa SMAMDA disebut lebih bersemangat untuk belajar bahasa dan budaya Negeri Sakura.
Baca Juga: Klarifikasi MTs Darul Ulum Sidoarjo soal Tudingan Guru Aniaya Siswa
"Kami akui kehadiran guru bahasa asal Jepang ini bisa menambah semangat dan motivasi siswa SMAMDA mendalami bahasa dan Budaya Jepang. Siswa juga termotivasi untuk memilih jurusan bahasa Jepang saat di Perguruan Tinggi," jlentreh Lisa Anggraini.
Keberadaan guru bahasa asal Jepang ini, tampaknya menjadi bagian dari sejumlah program SMAMDA sehingga SMAMDA ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai salah satu SMA Rujukan Tahun 2016, bagian dari 614 Sekolah Rujukan se-Indonesia.
"Alhamdulillah, meski sekolah swasta, kami dipercaya pemerintah sebagai Sekolah Rujukan Tahun 2016. Tugas kami, memberikan praktik pendidikan terbaik kepada sekolah lain yang ada di sekitar," beber Wigatiningsih, Kepala SMAMDA seraya menyebut SMAMDA juga dikukuhkan sebagai Sekolah Literasi Tahun 2016 oleh Bupati Sidoarjo.
Baca Juga: Sambut Lebaran, Yayasan Al Muslim Bagikan Ribuan Sembako
Sementara, guru asal Jepang Matsumoto Sumire, mengaku terkesan dengan keramahan warga Indonesia. Ia mengaku kini mulai suka dengan masakan khas Indonesia, misalnya nasi goreng dan rawon.
"Saya suka keramahan orang Indonesia. Saya juga suka nasi goreng dan rawon," cetus Matsumoto Sumire yang mendapatkan sambutan antusias saat kali pertama dikenalkan pada siswa SMAMDA, Kamis (18/8) siang tadi. (sta/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News